20. Hurt

2.8K 403 38
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.









Mobil milik Rosé berhenti tepat di depan kampus Lisa.

Lisa dengan cepat membuka sabuk pengamannya, beranjak ingin keluar dari mobil namun Rosé mencegatnya.

"Biarkan aku bicara sebentar saja."

Lisa melirik sebentar Rosé, menurut dan menutup pintu mobil yang awalnya ia buka.

"Aku tak sempat berterima kasih pada kalian. Jadi...terima kasih sudah membuatku menginap di rumah kalian dan meminjam pakaian ini." Lisa kini beralih melihat pakaian Rosé.

Sejenak gadis itu terdiam dan mengangguk.

"Aku akan secepatnya mengembalikannya."

"Tidak perlu."

Rosé tersenyum canggung saat Lisa menjawab dengan nada yang ketara dingin.

"Aku tidak bisa, aku harus-"

"Untuk apa mengembalikannya, pemiliknya juga sudah tak ada." Jawab Lisa seakan membungkam Rosé dengan cepat.

"Lagi pula itu cocok denganmu, gunakan saja. Aku tak masalah kau tak mengembalikannya." Sekali Lagi Lisa berujar dan langsung keluar dari mobil Rosé begitu saja.

Rosé menghembuskan nafas perlahan dan memejamkan matanya sebentar.

Menyandarkan punggungnya pada kursi kemudi yang ia duduki.

"Apa yang terjadi denganku?" Rosé selalu bertanya tanya dengan itu.

Ia hanya ingat di pantai berniat pulang bersama Jennie.

Setelannya, ia malah terbangun di rumah gadis itu.

Drt! Drt!

Ponselnya berbunyi, Rosé merogoh dengan malas dan melihat sang penelepon.

"Haish!" Rosé merutuki dirinya yang sibuk melamun hingga melupakan adiknya.

Dengan cepat ia tancap gas kembali menuju ke rumahnya.

Ia yakin, adiknya pasti sedang mengomel dengan tangisan yang membisingkan telinga Chanyeol.

~~~

Rosé kenal adiknya dan dugaannya selalu benar.

Chanyeol mengusap Telinga kanannya, cukup menyakitkan karena Yewon tak berhenti berceloteh bersamaan dengan isakan kecilnya.

"Aku akan membunuh! Aku akan menyiksanya!" Berulang kali kata kata itu di ulang oleh Yewon.

Gadis itu kesal namun juga dia khawatir dengan kakaknya itu.

Pintu rumah terbuka dengan perlahan, Chanyeol menyadarinya.

Rosé menaruh jari telunjuknya di bibirnya, memberi isyarat agar Chanyeol tetap diam.

Chanyeol mengangkat kedua bahunya acuh dan menepuk pundak Yewon.

"Kakakmu pulang."

Kepala Yewon yang tertunduk langsung menegak hingga gadis itu berdiri.

Berbalik melihat Rosé yang hanya mampu menyengir.

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang