38. Stop

1.8K 370 20
                                    


Rosé menoleh ke belakang, ada Chanyeol yang sedang berdiri di pintu balkonnya.

"Siapa yang kau telepon?" Tanya Chanyeol yang membuat Rosé menjadi gelagapan.

"Temanku." Jawab Rosé tersenyum tipis lalu mengucapkan selamat tinggal pada Jaemin dan mematikan teleponnya dengan cepat.

"Ada apa, oppa? Kau perlu sesuatu?" Rosé bertanya dengan sesantai mungkin, was was jika saja Chanyeol mendengar pembicaraannya dari tadi.

"Tidak hanya saja Aku berniat mengajakmu untuk makan malam bersama Yewon." Ajak Chanyeol dengan tersenyum tipis.

Rosé tersenyum kaku, "maaf, oppa. Aku ada janji." Tolak Rosé dengan perasaan tak enak.

Senyum Chanyeol perlahan memudar berganti dengan wajah datarnya, "temanmu lagi? Apa temanmu itu lebih penting dari pada keluargamu?" Ujar Chanyeol dengan kesal, jujur dia sangat kesal dengan sikap Rosé akhir akhir ini.

"Apa maksudmu berbicara seperti itu?" Rosé berdiri berhadapan dengan Chanyeol.

"Apa aku salah? Kau akhir akhir ini berubah, Roséya? Apa kau lebih memilih makan malam bersama mereka dari pada kami keluargamu? Kau ingin membuat Yewon bersedih?"

Rosé mengepalkan tangannya kuat, Rosé tak suka jika Chanyeol sudah membawa bawa nama Yewon. Walaupun Yewon bukan adik kandungnya tapi ia begitu menyayangi Yewon.

Tapi Rosé tak ingin mengingkar janjinya dengan saudara saudaranya.

"Nee." Jawab singkat dari Rosé membuat Chanyeol terdiam.

"Aku akan makan malam bersama mereka." Timpalnya lagi lalu melewati Chanyeol.

"Unnie!"  Rosé terkejut ketika tangannya di tarik saat ia baru keluar dari kamarnya.

"Jika Unnie tidak ingin makan malam dengan kami . . Apa aku boleh ikut Unnie saja?" Minta Yewon dengan suara pelan.

Rosé membasahi bibir bawahnya sebelum menjawab Yewon, "mianeh, Yewon-ah. Tapi . . Ada beberapa hal serius yang ingin Unnie bahas dengan teman—"

"Kenapa aku tidak boleh tau tentang itu?" Yewon memotong ucapan Rosé menatap Rosé dengan kecewa.

Rosé tersenyum dan menggenggam tangan Yewon, "bukan seperti itu tapi . . Tidak masalahkan jika. . Unnie punya privasi yang harus di jaga?" Ucap Rosé mencoba membuat Yewon mengerti.

Yewon menunduk dengan dalam, "baiklah."

Rosé menghela nafas samar dan mengusap lembut rambut Yewon, "Unnie akan pulang cepat lalu kita tidur bersama." Ucap Rosé yang seketika membuat kepala Yewon menegak bahkan senyum di bibir adiknya itu mengembang lebar.

"Benarkah?" Tanyanya antusias.

Rosé terkekeh dan mengangguk, "Unnie juga akan menyanyikanmu." Ucap Rosé membuat Yewon merasa senang lalu memeluk Rosé.

"Geurae, aku akan menunggu Unnie."

~~~

"Dia akan datang?" Tanya Lisa mendekat pada kedua kakaknya di depan.

"Dia yang membuat janji itu, kenapa tidak?" Jawab Jennie yang masih fokus memainkan ponselnya.

"Semalam dia sudah seharian bersama kita, apa keluarganya akan memperbolehkan dia keluar?" Lagi Lisa bertanya.

"Kau ingin bertemu dia atau tidak?" Jennie memutar tubuhnya sedikit menghadap Lisa, balik bertanya pada adiknya.

Lisa cemberut dan dengan ragu ragu menjawab, "y-ya, aku mau."

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang