45. Almost finished process

1.2K 200 4
                                    

Happy reading, maaf typo><

.
.
.

"Appa dan eomma akan menjemput kalian nanti."

"Tidak perlu, Appa. Kebetulan kami mengajak Jaemin untuk pergi." Ucap Lisa dengan ponsel yang menempel di telinganya, tengah berbicara dengan Hyunbin.

"Arraseo, Appa akan meletakkan mobil di dekat bandara. Appa akan kabari Jaemin nanti."

"Hm, baiklah. Sampai bertemu di Jepang Appa."

"Iya, sayang."

Panggilan berakhir, Lisa simpan ponselnya di saku celana dan hampiri teman temannya.

"Kau akan lama di sana?" Tanya bambam ketika Lisa sudah duduk di sebelahnya.

"Seminggu? Atau dua minggu? Aku hanya mengikuti kemauan Jisoo Unnie." Jawab Lisa dan bambam mengangguk mengerti.

"Kau sudah hubungi Rosé jika kau akan pergi ke Jepang?" Kali ini Junhoe yang bertanya.

Lisa terdiam sejenak lalu perlahan menggeleng, "Tidak."

"Kenapa?" Sooyoung yang tadi sibuk dengan laptopnya langsung menimpal, "Bagaimana jika dia akan mencari kalian nanti?"

"Untuk apa? Toh, dia bukan siapa siapa." Jawab Lisa dengan lesu, ia bersandar pada kursinya dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Suasana menghening, mereka sibuk masing masing. Junhoe menatap Lisa dengan iba lalu menghela nafas,

"Sebentar lagi, Lisa. Chaeyoung kalian akan kembali." Tukas Junhoe dalam hati.

~~~

"Kau yakin dia akan keluar sebentar lagi?" Jeno berbalik dan mengangguk dengan wajah polosnya kepada Chaeyoung.

Chaeyoung menghela nafas lelah dan memijit pelipisnya. Itu sudah 3 kalinya Chaeyoung bertanya karena mereka telah berada di lobby selama 2 jam.

Walaupun bisa duduk, Chaeyoung tetap lelah menunggu kehadiran dokter itu.

"Sebenarnya apa kau tau wajahnya seperti apa?"

"Nee, saya tau. Saya pernah di rawat dia sebelumnya." Jawab Jeno tak menoleh ke arah Chaeyoung karena matanya sibuk menelusuri setiap bagian lorong hotel tersebut.

"Siapa nama—"

"Ouh! Itu dia, dokter Tiffany!" Chaeyoung segera berdiri ketika Jeno menunjuk seorang wanita bertubuh tinggi keluar dari salah satu lorong rumah sakit.

"Dokter Tiffany!" Jeno berteriak memanggil sang dokter membuat sang dokter menoleh cepat.

Wajah seriusnya tadi seketika berubah menjadi senyum cerah, matanya ikut tersenyum ketika ia tersenyum, "Lee Jeno, hai~" wanita itu dengan anggun berjalan menghampiri Jeno dan Chaeyoung.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu." Ia berikan pelukan sambutan kepada Jeno, "Bagaimana kabarmu, nak? Apa lukamu telah membaik?"

"Aku baik baik saja, dokter. Lukaku sudah sembuh berkat perawatanmu." Ucap Jeno lalu sedikit memberi ruang untuk memperlihatkan Chaeyoung, "Dokter kau ingat dia? Tiga tahun yang lalu. Kim Chaeyoung yang kau rawat, dia adalah pasien dari utusan rumah sakit Seoul. Yang mengutusnya dokter Kwon, walinya Park Chanyeol, apa kau ingat?" Jeno jelaskan secara detail agar Tiffany dapat mengingat lebih mudah.

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang