Happy reading, maaf typo><
.
.
."Waktu kita hanya tersisa satu jam, Nona." Beritahu Jeno yang tengah melihat jam di tangannya lalu beralih melihat Chaeyoung yang mengangguk padanya.
Chaeyoung mengangguk dengan terlalu kaku di iringi hela nafas samar karena dirinya yang gugup.
"Dimana paketnya?"
Jeno segera mengambil sebuah koper berukuran sangat kecil dan membuka koper tersebut, "Ini Nona, dashcam dan black box-nya."
Chaeyoung tatap kedua benda itu dengan sendu, sebuah bukti yang amat kuat untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah Chaeyoung.
"Jeno..."
"Iya, Nona?"
"Terima kasih karena telah banyak membantuku." Tulus Chaeyoung berucap sembari mengulas senyum manis pada pria itu.
Jeno membalas senyum Chaeyoung tak kalah manis dan mengangguk, "Tentu, Nona. Sudah tugas saya." Ucapnya.
Chaeyoung mengambil alih koper tersebut dari Jeno, "Kau bisa mencari berjalan jalan dulu, Aku akan masuk sendiri."
"Nee?" Jeno membulatkan kedua matanya besar dengan bingung sedangkan Chaeyoung hanya tersenyum dan keluar dari dalam mobil.
"Tunggu, Nona!" Jeno ikut keluar dan segera berdiri di depan Chaeyoung.
"Anda ingin masuk sendiri?"
Chaeyoung mengangguk yakin.
Jeno hela nafas dengan ekspresi khawatir.
"Hei, Lee Jeno." Chaeyoung memukul pundak Jeno dan tertawa, "Kau tidak perlu khawatir, tidak mungkin orang tuaku akan menyakitiku."
"Tapi Nona—"
"Percayalah padaku, aku akan menghubungimu secepat mungkin jika terjadi sesuatu, arraseo?"
Jeno menyerah dan pada akhirnya mengangguk nurut. Ia membungkuk sopan lalu tinggalkan Chaeyoung di depan rumah Hyunbin dan Yejin.
Chaeyoung menghembuskan nafas perlahan dan melangkah sedikit menaiki tangga teras.
Ia mengangkat tangannya lalu mengetuk pintu rumah orang tuanya beberapa kali.
"Nee! Sebentar."
Chaeyoung menurunkan tangannya dengan cepat, jantungnya berdegup cepat karena gugup.
Ia membasahi bibir bawahnya beberapa kali dan kembali menghembuskan nafas untuk mengatur pernapasannya yang tiba tiba tercekat.
Ckleek!
Bagaikan adegan slow motion, pintu terbuka perlahan menampakkan seorang wanita cantik tengah tersenyum.
Tapi tak lama senyum itu memudar ketika ia bertatapan dengan Chaeyoung.
Chaeyoung terpaku melihat wanita tersebut, nafasnya kini tercekat, jantungnya berdetak begitu cepat, entah mengapa air matanya mendadak turun melihat wanita itu.
Ia menelan salivanya susah payah dan mencoba berbicara dengan bibirnya yang bergetar, "Eomma..." Paraunya sembari perlahan tersenyum.
"Naya... Chaeyoung-ie."
~~~
"Keberadaan Nona Rosé tidak ada di apartemen, Tuan. Saya sudah bertanya pada satpam disini dan mereka bilang Rosé tak ada datang ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMÉ {REVISION}
FanfictionBLACKPINK • SISTERSHIP [On Going] 📚 sama namun ada yang berbeda, hari hari mereka berubah dengan kehilangan dirinya namun yang di sebut sebut 'dirinya' kembali dengan berbeda. "Kenapa kalian memanggilku Chaeyoung? aku roséanne park!" ©Zaayaa_2020...