03. No One Thought

4.2K 542 52
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.

Jennie mendesah kasar karena teleponnya tak di jawab oleh chaeyoung.

"Unnie benar benar akan menghukummu, chaeyoung-ah!"

Jennie melempar ponselnya ke samping lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

Entah kenapa jennie tak pernah merasa segelisah ini dari tadi.

Saat pagi hingga menjelang malam ini, bahkan di sekolah jennie sering di tegur karena kebanyakan melamun.

"Aku akan menghubungi jisoo unnie."

Drt! Drt!

"Lisa?"

Tanpa menunggu, Jennie langsung mengangkat telepon Lisa.

"Waeyo, lisaya?"

"U-unnie..."

Jennie mengerutkan keningnya bingung mendengar suara Lisa yang terdengar serak.

"Ya, waegurae? Apa bambam menyakitimu?"

Jennie berdiri dengan khawatir, jika iya bambam melakukan sesuatu pada Lisa. Jennie akan memberikan pelajaran yang tak akan di lupakan oleh laki laki itu.

Lisa tak menjawab. Gadis itu hanya terisak bahkan kuat membuat rasa penasaran jennie menggebu Gebu.

"Ya! Kau dimana sekarang, huh? Unnie akan-"

"Bukankah...kita akan makan Jajangmyeon bersama chaeyoung?"

"Lalu, Kenapa? Apa kau bersamanya? Di mana dia?"

Jennie mengapit ponselnya di antara telinga dan bahunya.

Segera memasang mantel hitamnya.

"Unnie akan menyusul kalian, beritahu unnie kalian-"

"Unnie..."

Jennie mengerutkan keningnya bingung mendengar suara bising di seberang sana.

"Bukankah itu sirine polisi?" Batin jennie.

"Lisa cepat berikan unnie lokasimu, unnie akan-"

"Chaeyoung mengalami kecelakaan."

Tubuh jennie mendadak kaku, jantungnya seperti berhenti berdetak.

"Dia di tabrak...dan masuk ke jurang yang terhubung dengan laut..."

Jennie tertawa hambar di Sertai dengan air matanya yang jatuh, "kenapa kalian bercanda seperti ini? Ini...ini tak lucu!!" Bentak Jennie melempar ponselnya ke dinding dan keluar dari kamar dengan cepat.

Menuruni setiap anak tangga dengan tangisan yang pecah.

Tidak tidak yang di katakan Lisa semuanya bohong!

Chaeyoung baik baik saja, chaeyoung baik baik saja.

"Jennieya!" Jennie berlari mengabaikan panggilan Hyunbin yang ada di ruang tamu bersama yejin.

"Ada apa dengannya?" Khawatir yejin.

Hyunbin berlari menyusul jennie namun anak keduanya itu telah tancap gas meninggalkan rumah.

"Siapkan mobil, sekarang!" Suruh Hyunbin panik melihat jennie yang bukan main melaju dengan cepat meninggalkan rumah.

Pengawal tersebut dengan segera menyiapkan mobil untuk Hyunbin dan memberikan mantel untuk pria empat anak itu.

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang