Happy reading, maaf typo
.
.
.
.Jika kata seandainya bisa terulang, jisoo, jennie, maupun Lisa ingin mencegah chaeyoung lagi.
Andai saja jika Lisa kemarin tetap bisa bersisi keras untuk pulang bersama chaeyoung, maka ini semua tak akan terjadi.
Andai saja jennie tidak luluh dan masih tetap pada pendiriannya melarang chaeyoung, maka chaeyoung tak akan pergi dan memilih pulang bersama Lisa.
Tidak perduli jika gadis jangkung itu akan marah padanya.
Andai saja jisoo tidak berhenti sebentar kemarin dan langsung melajukan mobilnya, jisoo yakin dia bisa menyelamatkan chaeyoung.
Walaupun terluka kecil, jisoo tak masalah. Asalkan adik ketiganya itu ada di dekat mereka sekarang.
Namun, semuanya hanya kata seandainya.
Tidak akan pernah bisa di ubah apa yang terjadi pada kemarin malam lalu.
Suasana di rumah itu masih ramai namun sunyi. Masih ada kerabat yang datang mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Kim.
"Kau harus tetap kuat, lisaya."
Lisa mendengar namun pandangannya kosong, menatap langit yang mendung.
Bambam yang berjongkok di hadapan sahabatnya itu hanya menghela nafas dan menggenggam tangan Lisa.
"Kau harus kuat, aku bersamamu. Jangan sedih. Chaeyoung tidak ingin melihat kalian menangis." Saat nama chaeyoung tersebut, Lisa menoleh dengan mata berkaca-kaca.
"Lalu? Jika dia tak ingin melihat kami bersedih...bukankah dia harus kembali?" Pertanyaan yang di lontarkan Lisa membuat hati bambam terhenyut.
Bisa bambam lihat, Lisa begitu terpukul dan kehilangan.
Lisa saudari kembar chaeyoung. Walaupun tak indetik tapi ikatan persaudaraan mereka lebih erat dari pada kedua kakak mereka.
"Beritahu dia untuk kembali, ayo beritahu dia!" Lisa menggocang bahu bambam. Mencengkramnya dan menangis kembali.
Bambam menitikkan air matanya merasa ikut terpukul, ia menarik Lisa dan mengusap punggung rapuh itu yang bergetar hebat.
"Beritahu dia...untuk kembali, beritahu dia..."
Bambam Tambah memeluk erat Lisa, "jika itu bisa, aku akan bilang padanya. Aku akan menariknya kehadapanmu dan saudarimu yang lain. Tapi...itu tidak bisa Lisa." Tutur bambam dalam hatinya.
~~~
Jisoo menghela nafas berat untuk kesekian kalinya.
Menangkup wajahnya yang pucat dan mengusapnya kasar.
Bayang bayang kemarin lalu...
Jisoo tak bisa melupakannya, gadis itu sudah tak bisa tidur karena terus menerus memimpikan kejadian kemarin lalu.
"Jika unnie tak merasa takut karena suara tabrakan itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMÉ {REVISION}
FanfictionBLACKPINK • SISTERSHIP [On Going] 📚 sama namun ada yang berbeda, hari hari mereka berubah dengan kehilangan dirinya namun yang di sebut sebut 'dirinya' kembali dengan berbeda. "Kenapa kalian memanggilku Chaeyoung? aku roséanne park!" ©Zaayaa_2020...