51. Group Hug

2.6K 210 33
                                    


"Kau yakin kalian baik baik saja?"

"Appa, kami sudah dewasa."

"Ya, kalian memang sudah dewasa tapi jika kalian telah berempat kalian akan kembali seperti anak anak."

Tawa kecil lepas dari bibir Jisoo. Ia menggeleng pelan sembari lirik kedua adik bungsunya yang tengah bertengkar.

Lisa terus memaksa akan menyuapkan Chaeyoung sedangkan sang empun menolak berkali kali bilang bahwa ia bisa sendiri.

"Chaeyoung baik baik saja, Appa. Lukanya tidak terlalu parah. Jadi, tidak ada yang harus di khawatirkan." Jelas Jisoo tersenyum tipis ketika Jinyoung tampak menghampirinya.

"Baiklah kalau begitu, Appa tutup dulu teleponnya, eoh?"

"Nee, aku akan menghubungimu lagi nanti."

"Arraseo."

Tut!

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jisoo sembari simpan ponselnya di saku celananya.

Jinyoung hanya menghela nafas, "Ia di suntik bius, jadi sekarang ia tengah tertidur." Jawabnya dan beralih menoleh ke arah Lisa dan Chaeyoung yang masih berseteru, "Chanyeol berfikir untuk membawa adiknya pulang."

"Pulang?"

Jinyoung mengangguk dan kembali menatap Jisoo, "Australia, ia berniat membawa adiknya pulang ke sana."

~~~

"Mungkin capuccino bisa membantumu untuk terjaga?" Chanyeol sedikit mendongak ketika Jennie arahkan secup cappucino padanya.

"Terima kasih." Chanyeol terima pemberian Jennie dan meminum cappuccino itu sedangkan Jennie duduk di sebelah lelaki itu.

Mereka tak saling berbicara selama beberapa menit. Hanya memandang lurus ke depan, menatap pintu ruangan Yewon yang di tutup rapat.

"Ketika kita bertemu di cafe saat itu..." Atensi Jennie teralihkan untuk menatap Chanyeol yang juga menatapnya, "Kau tau dia adikmu?"

Jennie menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan, "Aku tau tapi rasanya ragu. Karena saat dia bersama kalian rasanya memang memungkinkan jika dia bukan Chaeyoung kami." Ujarnya dan tersenyum pada Chanyeol, "Terima kasih telah menjaga dan merawat Chaeyoung."

Chanyeol segera menunduk, "Maaf, aku menyembunyikannya selama ini."

Jennie hanya bisa tersenyum tanpa berbicara apapun lagi, ia berfikir kesalahan Chanyeol bukan hal yang mudah untuk di maafkan.

Mereka bertiga dan kedua orang tua mereka menjalani hidup dengan tak mudah karena kehilangan Chaeyoung. Dan karena hal itu membuat mereka hidup terpisah cukup lama.

Tapi setidaknya Jennie sangat berterima kasih kepada Tuhan karena tetap memberikan Chaeyoung kehidupan dan berterima kasih pada Chanyeol karena telah merawat Chaeyoung selama di masa sulit gadis itu. Di mana gadis itu tak tau siapa dirinya, jati dirinya, dan keluarganya sampai ke teman temannya karena hilang ingatan.

"Aku akan membawa Yewon ke Australia."

"Untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik di sana?" Tanya Jennie dan Chanyeol mengangguk.

"Kami harus menjauh. Agar keluarga kalian hidup dengan tenang." Tukasnya kembali dah Jennie hanya diam sedangkan lelaki itu kembali menatap Jennie, "Aku akan bicarakan ini nanti kepada Chaeyoung."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMÉ {REVISION}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang