🐶18(B)🐶

400 35 4
                                    

Happy Reading!^^

.

.

.

**

Cup

Lee Jeno mengecup Hyera tepat di bibirnya. Ah, lebih tepatnya pada telapak tangan besarnya yang ikut bertengger di bibir gadis itu.

Ya. Bibir laki-laki itu tidak menyentuh langsung bibirnya, melainkan ada telapak tangan besar yang menghalangi kedua benda kenyal itu sebagai batasan.

Setelah beberapa detik, Jeno lalu melepaskan tautan bibir dan tangannya di bibir Hyera dengan seulas senyum tipis.

Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba mencari kesadaran yang sempat hilang selama beberapa detik.

Sejurus kemudian, Hyera merasakan panas yang menjalar pada seluruh wajahnya diriingi dengan hadirnya semburat kemerahan di pipi putihnya.

Jeno sadar dan tentu melihatnya dengan jelas. Laki-laki itu kemudian terkekeh karena berhasil membuat si gadis dingin tersipu.

"BAJINGAN LEE JENO!!!" Teriak Hyera marah. Wajahnya bahkan kian memerah karena ditambah luapan emosi.

Sadar akan ancaman, Jeno kemudian bangkit lalu berlari kencang menghindari amukan dari sang gadis diiringi dengan tawa renyah yang menghiasi wajah tampannya. Tidak lama, Hyera lantas berlari menyusul disertai segala macam kata umpatan sebagai suara latar.

Dibawah lembayung senja, sepasang manusia itu kini berlarian di tepi pantai dengan perasaan yang sama-sama berbahagia.

Untuk saat ini mereka hanya ingin menghabiskan waktu dengan bahagia meski tidak tahu apakah kebahagiaan itu akan terus melekat dihati keduanya atau hanya sementara.

Hyera berhenti berlari saat dirasa mulai kelelahan, lalu Jeno lantas menghampirinya dan membawa gadisnya semakin mendekat ke arah bibir pantai untuk sekedar bermain air.

Seulas senyuman tipis hadir di wajah laki-laki itu saat tawa lepas Hyera mengalun indah di indera pendengarannya.

Iris se-legam obsidian itu terus tertuju pada si gadis guna merekam dengan jelas setiap detik pergerakannya dan bagaimana cantiknya seorang Jung Hyera dengan senyumannya yang begitu manis dengan diterangi cahaya jingga dari sang surya yang semakin membuat gadis itu mempesona.

Tidak dapat dipungkiri, Jeno merasakan sebuah desiran aneh ketika melihat dengan jelas aura ceria yang terpancar di wajah gadis itu yang membuat hatinya menghangat.

"Jen, ayo balik!" ucap gadis itu menghentikan lamunannya.

"Kok pulang?" Tanya Jeno merengut.

"Ya terus mau kemana lagi Lee Jeno? Ini udah mau gelap. Kak Rin juga ini berisik banget ngechat nyuruh pulang dari tadi"

"Raaa...." melas Jeno.

"Jen--" ucapan gadis itu terhenti saat ponselnya berdering. "Tuh kan kak Rin udah nelpon nih"

"Halo kak"

Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang