🐶15🐶

374 42 7
                                    

Happy Reading!^^

.

.

.

**

Sudah berkali-kali Hyunjin menghampiri Nancy, dan berkali-kali juga Nancy mengabaikan Hyunjin. Bahkan pernah sekali Hyunjin bermalam di mobilnya saat dia nekat menunggu Nancy di depan rumah gadis itu, tapi responnya masih tetep sama. Nancy juga dengan teganya menyuruh satpam dan pelayan di rumahnya untuk tidak membukakan gerbang maupun pintu untuk Hyunjin. Bahkan orang tua Nancy yang sudah mengenal dekat Hyunjin di buat bingung dengan tingkah anak satu-satunya yang mendadak tidak ingin bertemu ataupun berhubungan apa-apa lagi dengan Hyunjin. Namun akhirnya mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena itu sudah menjadi permintaan mutlak dari sang putri kesayangan.

Semakin lama Hyunjin semakin frustasi. Apa Nancy benar-benar sudah tidak peduli lagi dengannya? Begitu pikir laki-laki itu.

Dan malam ini entah angin dari mana, tiba-tiba Hyunjin mendadak pergi ke salah satu bar terkenal di Seoul karena saking frustasinya. Laki-laki itu pergi ke sana seorang diri tanpa mengabari satupun sahabatnya bahkan Felix sekalipun. Dia butuh waktu sendiri untuk merenungkan semuanya. Apakah ia memang harus mengalah dan meminta maaf pada gadis bar-bar itu seperti permintaan gadisnya? Ck! Mana mungkin mengingat sebagaimana besarnya gengsi laki-laki itu.

Ini bukan yang pertama kalinya Hyunjin menginjakan kaki disini. Dulu, bahkan hampir setiap hari dirinya mengunjungi bar. Hanya saja, biasanya dia akan berkunjung bersama sahabat-sahabatnya atau paling tidak dengan Felix atau salah satu dari mereka.

Ini udah sudah hampir tengah malam dan Hyunjin sudah menenggak 2 botol wine.

Tidak, dia tidak mabuk. Laki-laki itu termasuk kuat jika soal minum. Baru saja akan memesan satu botol lagi, seorang perempuan yang tidak ia kenali tiba-tiba datang menghampiri.

"Sendirian?" Tanya perempuan itu. Hyunjin melirik sekilas dan melihat bahwa perempuan ini memang cukup cantik.

Tidak menjawab, Hyunjin sibuk memutar-mutar gelasnya yang sudah kosong itu dan mengabaikan perempuan tadi.

"Karena lo ga jawab, artinya lo emang sendiri" kekehnya.

Lagi-lagi Hyunjin tidak merespon.

"Keliatannya lo lagi banyak pikiran deh"

"..."

"Daripada murung sendiri, kenapa ga coba seneng-seneng aja sama gue?" Tanya perempuan asing tadi dengan senyum menggoda.

Awalnya Hyunjin tidak tertarik sama sekali, namun semakin lama perempuan itu semakin menggoda Hyunjin yang tentu saja lambat laun akan terpancing karena bagaimanapun ia tetap laki-laki normal.

Laki-laki Hwang itu bahkan menerima begitu saja saat bibir perempuan itu menyentuh bibirnya.

Dulu, Hyunjin memang sering seperti ini dengan perempuan manapun yang ia temui di bar, tapi itu sebelum ia mengenal Nancy. Dan setelah resmi berpacaran dengan Nancy, akhirnya dia berhenti. Berkunjung hanya untuk minum jika sedang stress atau sedang diajaki teman-temannya saja. Itupun dalam jangka waktu bermingu-minggu atau bahkan beberapa bulan sekali.

Semakin lama ciuman mereka semakin panas. Perempuan itu sudah hampir membuka kancing kemeja Hyunjin jika saja tidak Hyunjin tahan. Laki-laki itu berdiri, kemudian menarik perempuan itu pergi dari sana. Dan tujuan utamanya sekarang adalah Apartemennya yang hanya sesekali di tempati.

Jika dulu dia hanya berani sebatas ciuman, namun untuk sekarang entah apa yang akan terjadi karena pikiran Hyunjin yang memang sedang tidak terkendali karena Nancy.

Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang