Happy Reading!^^
.
.
.
**
Setelah kejadian semalam, Hyera memang membawa Nancy ke apartemennya karena ia tidak tau dimana tempat tinggal gadis itu.
Ck! Nyusahin aja! Gue jadi harus tidur di sofa kan. -gerutunya kesal.
Bukan apa-apa, hanya saja Hyera sungguh tidak sudi jika harus tidur satu kasur bersama gadis yang sudah meneror dan memasukan sampah-sampah ke dalam lokernya beberapa hari ini. Iya, dia sudah mengetahui bahwa seseorang yang menerornya itu adalah Nancy. Itu pun tidak sengaja, berniat hanya ingin ke toilet tapi malah berujung mendapati Nancy yang tengah memasukan sesuatu beserta sampah-sampah ke lokernya.
Ditambah dengan kenyataan bahwa gadis itu adalah kekasih Hyunjin. Makin malas saja Hyera harus berdekatan dengan gadis cantik itu.
Tubuh Hyera terasa remuk ketika harus tidur semalaman di atas sofa, ditambah sudah cukup lama gadis itu tidak pernah berkelahi lagi dan berakhir dengan tangannya yang terasa ngilu setelah memukuli bajingan-bajingan brengsek tadi malam.
Paginya sekitar jam 9, samar-samar Hyera mendengar suara pintu terbuka. Sepertinya Nancy sudah bangun.
Tanpa menggubris keberadaannya, Hyera tetap melanjutkan acara tidurnya. Karena serius, ia benar-benar mengantuk karena semalaman suntuk tidak bisa tidur di sofa ini.
"Astaga! Dia jadi tidur di sofa abis nolongin gue!" gumam Nancy yang masih bisa Hyera dengar.
Perlahan Hyera membalikan tubuhnya lalu beranjak untuk duduk di sofa.
"L-lo?!" kaget Nancy dengan mata membola.
"Bagus! Karena lo udah bangun, sekarang cepet beresin barang-barang lo terus pergi dari apartemen gue!" ucap Hyera dingin.
"H-hyera l-lo--" ucap Nancy terbata.
Hyera menaikan sebelah alisnya, menunggu apa yang akan diucapkan gadis bernama Nancy itu.
"L-lo.. lo yang nolongin gue semalem?" Lirih Nancy. Masih tidak percaya bahwa gadis dingin yang paling ia benci ternyata adalah seseorang yang telah menolongnya.
"Ga usah terlalu percaya diri. Gue nolongin lo karena gue ga tau kalo cewek yang hampir diperkosa semalem itu lo. Kalo gue tau, gue ga akan sudi buat nolongin lo!"
Nancy bungkam dengan ucapan Hyera yang sedikit kasar. Pikirannya melayang kembali pada kejadian semalam. Jika Hyera benar-benar tidak menolongnya tadi malam, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah itu.
"M-makasih" cicitnya dengan kepala tertunduk.
"Udah cepetan beresin barang lo terus pergi dari sini! Gue udah muak liat muka lo"
Jawaban pedas gadis itu jelas membuat Nancy tertohok. Tetapi, akan sangat tidak tahu diri jika ia marah atas ucapan Hyera yang tidak seberapa dengan apa yang sudah ia lakukan pada gadis Jung itu sebelumnya, apalagi setelah apa yang terjadi semalam membuatnya serasa ditampar berkali-kali lipat karena sudah salah menilai seseorang.
Setelah beberapa detik bergelung dengan lamunannya, netra cantik milik Nancy menangkap sesuatu yang aneh pada wajah gadis dingin itu. "Hyera, pipi lo-"
Hyera berdecak kesal karena gadis di hadapannya ini tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. "Lo budek?! Gue bilang cepatan pergi!" Nadanya meninggi lantaran terlalu kesal hingga membuat Nancy berjengit kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]
Fiksi PenggemarNiat awalnya, Jeno hanya ingin menjadikan seorang gadis dingin bernama Jung Hyera sebagai taruhan bersama kelima temannya. Tapi sayang, semua berubah ketika hatinya justru terperangkap dalam permainannya sendiri. "L-lo tau?" "Rencana lo terlalu muda...