🐶4🐶

563 50 9
                                    

Happy Reading!^^

.

.

.

**

Sudah seminggu sejak latihan pertamanya di club dance, dan sudah seminggu pula gadis itu menjadi pelayan di kafe sang paman.

Hari-harinya sangat melelahkan. Pagi hingga sore ia harus bersekolah, lalu berlanjut bekerja part time menjadi pelayan hingga larut, belum lagi tugas sekolah yang sering menumpuk. Apalagi jika hari senin dan kamis, karena hari itu merupakan jadwal ekstra club dance. Terkadang, gadis itu merasa tidak enak pada pamannya dan para pegawai yang lain karena harus terlambat datang di hari senin dan kamis.

Tapi sebisa mungkin gadis itu tidak mengeluh, karena padatnya aktivitas dari pagi hingga malam itu ia bisa bernafas lega karena sedikit demi sedikit dirinya bisa melupakan seseorang yang memang sudah seharusnya dilupakan.

.

.

.

**

Hari ini lagi-lagi Hyera mendapat beberapa teguran dari para guru karena tertidur saat jam pelajaran.

Berlebihan! Padahal kan udah jelas-jelas mereka tau gue masih bisa dengerin penjelasan mereka meskipun gue tidur —gerutunya kesal.

Belum lagi akhir-akhir ini gadis itu merasa Jeno dan teman-temannya seperti sedang mencoba mendekatinya. Bukannya terlalu percaya diri, hanya saja ia bukan orang bodoh untuk mengetahui gerak-gerik seseorang yang sedang mendekati lawan jenisnya.

Awalnya gadis itu tidak peduli. Silahkan saja, toh dirinya juga tidak akan menanggapi.

Tapi entah kenapa, semakin lama mereka terlihat... aneh? Entahlah, rasanya ada sesuatu yang tidak beres menurut gadis itu.

Lagipula, rasanya sangat tidak mungkin baginya saat ada lebih dari dua laki-laki yang mendekatinya dengan waktu yang nyaris bersamaan. Apa itu tidak mencurigakan? Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa mereka hidup di lingkup satu pertemanan yang sama.

Hyera bukan gadis bodoh. Pasti ada sesuatu dibalik ini semua.

"Hai cantik." Panjang umur, salah satu dari mereka sudah mulai muncul.

Dari yang Hyera perhatikan, satu per satu dari mereka akan mendekatinya secara bergantian dalam jeda waktu yang singkat.

Sepertinya gadis itu mulai mengerti dengan keadaan ini.

Hening beberapa saat karena gadis itu tidak menanggapi sapaannya yang menurutnya menjijikan itu. Perlu digaris bawahi, Hyera benci seseorang yang sering dan bisa dengan mudahnya melontarkan kalimat-kalimat murahan seperti sebuah pujian yang baru saja diucapkan laki-laki dihadapannya.

"Cantik?" ulangnya lagi.

"Lo denger gue kan?" Laki-laki itu masih belum menyerah.

Bisa Hyera lihat dari ekor matanya, bahwa laki-laki itu seperti akan menyentuh pundaknya. Namun dengan gerakan cepat Hyera menepis kasar tangan itu sebelum sempat menyentuh pundaknya.

Hyera menatap laki-laki itu dingin. Apa dia tidak tahu jika gadis itu tidak suka saat orang asing menyentuhnya sembarangan? Bukankah sudah jelas gadis itu tegaskan? Dia bahkan yakin sebagian besar murid di sekolah ini mendengar dengan jelas ucapannya saat kejadian tempo hari saat Hwang Hyunjin mengganggunya di dekat toilet wanita.

Bukannya pergi, laki-laki itu malah tersenyum lebar yang semakin membuat Hyera bertambah kesal dan ingin mendaratkan tinju di wajahnya.

"Hai. Gue Na Jaemin. Salah satu pangeran sekolah yang paling tampan disini" ucap laki-laki itu sembari memasang senyum lebarnya.

Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang