Happy Reading!
.
.
.
**
Jeno mengajak Renjun untuk berbicara berdua saat yang lain tengah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Seperti Hyera yang sedang mandi, Yerin yang sedang memasak di dapur, Mark sedang bersiap untuk segera pergi bersama Renjun, Hyunjin dan Nancy yang sedang asik dengan dunianya, serta Jeongin yang memutuskan untuk pulang lebih dulu."Kenapa?" Tanya Renjun saat keduanya sudah menjauh dari yang lain.
"Ga usah banyak basa-basi. Jadi ini alasan lo menentang taruhan gue sama anak-anak?"
Renjun tersenyum sinis sebelum akhirnya mendecih. Laki-laki itu melengos membuang pandangannya, tidak berniat sama sekali untuk menjelaskan.
"Jawab! Dari awal berarti lo udah kenal sama dia?"
Lagi-lagi, Renjun hanya diam.
"Gue tebak. Kedatangan sepupu lo di sini juga kayaknya karena lo yang ngasih tau keberadaan Hyera kan?"
"..."
Demi Tuhan! Jeno benar-benar kesal ketika Renjun sama sekali tidak menjawabnya.
"Ck! Oke.. Karena lo adalah sahabat gue, gue cuman mau ngingetin supaya lo ga usah ikut campur urusan gue atau lo bakal tau akibatnya. Lo tau kan cara main gue? Gue ga akan langsung nyerang lo, tapi orang terdekat lo yang akan dapet akibatnya!"
"Wow.. wow.. wow.. Lo ngancem gue?"
"No! Gue cuman peringatin lo aja kok" balas Jeno lalu menepuk pundak Renjun.
Laki-laki berdarah China itu mendengus geli, "Lo pikir gue bakal takut?!" tantangnya. "Denger ya Lee Jeno! Sampai kapanpun gue ga akan biarin lo nyakitin Hyera. Bukan cuma karena dia orang terdekatnya sepupu gue aja, tapi juga karena gue ga mau liat lo hancur di kemudian hari! Entah itu karena Mark yang ga bakal biarin lo lepas gitu aja setelah tau yang sebenarnya terjadi, atau karena suatu saat nanti lo bakal dapetin balesan karena udah nyakitin cewek!...
...Dan Ya! Tebakan lo bener. Gue emang yang udah ngasih tau keberadaan Hyera disini ke Mark dengan tujuan untuk jagain dia!"
Jeno memutar bola matanya malas begitu mendengar penjelasan Renjun. Omong kosong! —batinnya.
"Gue ga peduli! Terus aja lo lindungin dia, dan gue pun akan terus jalanin taruhan ini.
..Harusnya, sebagai sahabat lo tau gue dengan baik Jun! Gue akan nyerah gitu aja sebelum gue dapetin apa yang gue mau" Dan setelahnya, Jeno melenggang kembali ke tempat semula setelah sebelumnya sempat menepuk pundak Renjun.
Renjun menghela napasnya dengan berat. Entah kalimat apalagi yang harus ia ucapkan agar sahabatnya berhenti melanjutkan taruhan ini.
Tentang apa yang ia ucapkan tadi, semuanya benar. Ia bukan hanya mengkhawatirkan Hyera ataupun sepupunya, melainkan ia pun juga mengkhawatirkan sang sahabat nantinya. Bukan tidak mungkin kan jika bisa saja sewaktu-waktu Tuhan memberikan takdir yang tidak sesuai rencana laki-laki itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]
FanfictionNiat awalnya, Jeno hanya ingin menjadikan seorang gadis dingin bernama Jung Hyera sebagai taruhan bersama kelima temannya. Tapi sayang, semua berubah ketika hatinya justru terperangkap dalam permainannya sendiri. "L-lo tau?" "Rencana lo terlalu muda...