Maaf banyak typo:)
Happy reading!^^
.
.
.
**
Keesokan harinya, Hyera tetap datang ke sekolah seperti biasanya. Bahkan ia tiba lebih awal seperti hari kemarin, sukses membuat seisi koridor mengarahkan tatapan ke arahnya.
"Cih! Ga tau malu banget ya, udah mukulin anak orang tapi masih bisa santai banget kayak gitu"
"Oh, lagi-lagi dia yang udah cari gara-gara sama Hyunjin?"
"Berani banget dateng ke sekolah abis mukulin Hyunjin-nya kita sampe babak belur kayak kemaren"
Hyera bisa mendengar dengan jelas bisikan-bisikan seisi koridor yang tengah menggunjingnya secara terang-terangan. Awalnya gadis itu tidak peduli, terserah saja mereka ingin mengatakan apa karena nyatanya mereka tidak tahu apa yang sebenernya terjadi pada hari kemarin, sampai salah satu ucapan dari mereka dengan otomatis menghentikan langkahnya.
"Apa orangtuanya ga pernah ngedidik dia?"
Hyera menoleh pada salah satu gadis yang baru saja melontarkan kalimat itu dengan tatapan tajamnya.
"Ngomong apa lo barusan? Coba ulang!" Tantangnya.
Gadis tadi bungkam, nyalinya langsung menciut begitu saja saat melihat bagaimana tajamnya tatapan Hyera yang tertuju ke arahnya.
"Kenapa diem? Coba ngomong lagi kayak tadi depan gue!"
Merasa tidak mendapat jawaban, Hyera berdecak dengan senyum sinisnya. "Tadi aja pas gue ga liat lo berani ngomong, giliran gue tantangin ngomong depan gue malah diem"
"Denger ya! Lo mau ngomongin gue sampe mulut lo berbusa juga gue ga peduli. Tapi kalo lo udah bawa-bawa orang tua gue, gue ga bakalan diem gitu aja" Hyera mendengus, menatap remeh gadis yang sudah berbicara seenaknya tentang keluarganya seperti tadi dengan tangan bersidekap di depan dada. "Tau apa lo tentang keluarga gue?"
"..."
"Bukan gue yang ga di didik, tapi mulut sampah lo semua yang harusnya di didik!"
Mereka semua bungkam, ucapan gadis itu membuat mereka semua menutup rapat-rapat mulutnya dan tidak berani mengeluarkan sepatah katapun.
Setelah merasa tidak ada lagi yang ingin dikatakan, gadis itu kemudian berbalik untuk pergi ke kelasnya. Namun, langkahnya tertahan saat seseorang datang dan menyapanya.
"Pagi Hyera" sapa orang itu ceria.
Hyera melengos malas lalu memutuskan untuk tidak menjawab sapaan gadis cantik itu.
"Loh kok rame? Ada apaan nih? Kalian ga lagi gangguin Hyera kan?" Tuding Nancy menatap satu persatu orang yang tengah berkerumun itu dengan tatapan memicing.
"Ck! Ga usah kepo!" sambar Hyera jutek.
Nancy lantas cemberut mendengar jawaban ketus gadis Jung itu. Namun, sedetik setelahnya kembali ceria seperti sebelumnya.
"Lo udah sarapan? Kebetulan gue bawa bekal, makan bareng gue yuk?" Tawarnya kemudian mengikuti Hyera yang mulai melangkah pergi dari koridor.
"Ga!"
"Ihh kok gitu? Masakan bibi yang kerja di rumah gue ga kalah enaknya sama masakan lo kok"
"Gue ga laper"
Nancy menghela napas "Ya udah, kalo gitu bekalnya buat nanti istirahat aja. Dan kali ini gue ga nerima penolakan, pokoknya lo harus mau makan sama gue. Titik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Toget(her) - Lee Jeno [COMPLETE✓]
Fiksi PenggemarNiat awalnya, Jeno hanya ingin menjadikan seorang gadis dingin bernama Jung Hyera sebagai taruhan bersama kelima temannya. Tapi sayang, semua berubah ketika hatinya justru terperangkap dalam permainannya sendiri. "L-lo tau?" "Rencana lo terlalu muda...