- MAU KASIH TAU, SEBELUMNYA MAAF YA KALO CERITA INI GAK JELAS. AUTHOR MAGER NGEREVISI GUIS. JADI YANG SUKA SILAHKAN BACA, YG GAK SUKA JUGA GAPAPA. OKS SEKIAN TERIMA CRUSH SAMA DIA.
M a s C a p t a i n
Di sebuah ruangan yang gelap nan sunyi seorang gadis sedang menangis pilu. Isakannya terdengar begitu rapuh. Berulangkali gadis itu menyeka cairan bening di matanya namun cairan itu terus mencelos tanpa izin.
"Coba aja dulu lagi bayi gua pencet! Gua matiin!"Ucapan sarkas itu terus terngiang di otaknya.
"Najis punya anak kayak lu!"
"Nyesel gua punya anak kayak lu! Gak bisa di banggain!"
"Apa yang mau di banggain dari lu!"
Gadis itu menelungkupkan kepalanya di sela-sela kedua tangan yang terlipat. Ia menangis kencang disana. Mengeluarkan kesedihannya yang tertahan. Mengeluarkan batinnya yang tersiksa, mengeluarkan semua nya yang ia rasakan. Sakit. Saat sang ibu berujar demikian. Padahal yang dilakukan gadis itu tidaklah salah.
Tok..tok..
"Heh gua mau pergi! Lu cuci piring, ngepel beresin semua rumah! Awas kalo gua pulang rumah belum bersih!"
Suara tersebut menghilang dari pendengaran. Gadis itu mengangkat kepalanya. Dengan tegar ia mulai melangkah keluar kamar lalu membersihkan semua yang diperintahkan oleh ibunya.
Ya tuhan. Apa begini nasib ku?
Jika aku boleh memilih, dan jika Engkau memberikan pilihan waktu menciptakan hamba. Hamba lebih memilih tidak diciptakan daripada harus berada di dunia.
....
TBC?
Prolognya meresahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Captain! I Love You
Romance"Kalau mau ciuman pertama kamu kembali lagi, cium saya untuk kedua kalinya." "Whattt?! Dasar om om!" •Jadilah readers yang bertanggungjawab dengan cara vote dan komen ~ Cerita ini menceritakan kehidupan Iona, seorang mahasiswi sastra Inggris dan Ar...