1

29.1K 759 15
                                    

HAIII WELCOME TO PART 1💜

MASIH AWAL, MAAF KALAU GAJE//MUEHEHE

- MAU KASIH TAU, SEBELUMNYA MAAF YA KALO CERITA INI GAK JELAS. AUTHOR MAGER NGEREVISI GUIS. JADI YANG SUKA SILAHKAN BACA, YG GAK SUKA JUGA GAPAPA. OKS SEKIAN TERIMA CRUSH SAMA DIA.

M a s   C a p t a i n

Tap

Tap

Tap

Suara sepatu menuruni anak tangga menggema. Terlihat disana seorang gadis dengan wajah paniknya mulai berlari ke meja makan. Gadis itu membuka tudung saji dan spontan lesu saat tidak melihat adanya makanan.

Karena pertengkarannya dengan sang ibu kemarin sore, alhasil gadis itu bangun kesiangan.

Ia memegangi perutnya yang rata itu kala berbunyi. Gadis itu menghela napas berat. Mau tak mau, ia harus berangkat kuliah dengan perut kosong.

Jangan ditanya tentang bagaimana kedua orangtuanya itu. Ia sudah terbiasa tanpa perhatian apalagi kasing sayang dari mereka.

Apa?

Maksudnya gadis itu bukan anak kandung mereka?

Tidak!

Gadis itu memiliki orangtua yang gila kerja. Berangkat terlalu pagi, pulang pun terlalu larut saat dimana ia sudah terlelap. Jadi, setiap kali hendak pergi ke kampus, gadis itu selalu memilih untuk makan di kantin kampusnya. Terlebih dirumah tidak menggunakan jasa ART. Tidak ada yang membangunkannya plus tidak ada yang memasak makanan.

15 menit akhirnya gadis itu sampai di gedung kampusnya. Ia pun melangkah masuk lalu langsung disambut oleh kedua sahabatnya yang hiperaktif.

"Ionaaaaa!" pekik gadis berambut panjang sepinggang. Namanya Althea biasa dipanggil Thea.

"Girang banget lu dah kayak ketemu apaan tau." cibir gadis dengan rambut sebahu yang bernama Tacia.

"Iri? Bilang bawahan." ejek Thea pada Cia.

Cia memutar bola mata. "Yon, tumben lo agak siangan biasanya getap datengnya?" heran Cia.

"Iya, kesiangan gue biasalah." jawab Iona. "Masih ada waktu kan tapi?"

"Hah? Emangnya lo mau ngapain?" bingung Thea.

Iona tersenyum sambil mengusap perutnya.

Thea menyipitkan matanya, mencerna apa yang dilakukan Iona. Kemudian ia membisikkan sesuatu ke telinga Cia. Bisa dibilang, Thea itu agak sedikit lemot.

Hal itu membuat Cia melotot tak percaya.

"Yon, lo---" Thea tidak bisa berkata-kata lagi.

Iona mengangguk. Membuat Cia dan Thea kembali melotot.

"Iona, lo beneran--"

"Iya lah beneran masa gue boong."

Mereka melotot lagi. Kali ini pelototan mereka nampak ngeri. Seakan minta kepastian dari Iona.

"Udah ayo ke kantin." ajak Iona pada Cia dan Thea.

Alis Cia bertaut bingung. "Ke kantin? Ngapain?"

Iona menghela napas. "Ngamen! Ya makan lah Cia! Emang mau ngapain lagi!" geramnya.

Cia membuka mulutnya. Ia paham. Tenyata ia salah berasumsi.

"Jir Yon, kutuk gua jadi pinter napa biar gak ketularan oon kayak Thea." ucap Cia dengan nada kesal.

"Emang kenapa sih?" bingung Iona.

"Thea bilang lo hamil."

Iona melotot. "Heh! Sembarangan lo kalo ngomong." damprat Iona.

"Bukan gue, tapi si Thea tuh dia bilang lo hamil setelah ngeliat lo ngusap perut sambil senyum." jelas Cia. Thea yang juga salah berasumsi hanya nyengir menampakkan giginya yang dilapisi behel.

Iona mengusap wajahnya. Tak habis pikir sama kedua temannya itu.

"Siapa bilang gue hamil, gue itu lapar."

"Huh gue depak lu dari bumi ke pluto." damprat Cia pada Thea.

"Hehe gue kira lo tekdung duluan, Yon." Thea cengengesan.

"Iona hamil?"

Sebuah suara tak diundang membuat ketiga gadis itu menoleh.

"Yeee apa sih lu udang ikut campur aja!" semprot Cia pada cowok bernama Ebi. Namun mereka memanggilnya udang.

"Wahh berita besar ini. Gua kasih announcement ah ke semua orang kalo Iona tekdung duluan!" ucap Ebi meledek.

Iona dibuat panik. Bagaimana jika itu beneran tersebar apalagi sampai kepala Universitas tau lalu mengatakan pada kedua orangtuanya? Duhh Iona gak bisa berpikir lagi.

Iona menggoyangkan bahu Cia meminta pertolongan. Melihat Ebi yang hendak pergi, Cia pun menarik celananya.

"Ehh apa ini! Lo jangan melakukan pemerkosaan ya disini."

"Idih najis! Gue kalo mau perkosa pilih orang kali bukan modelan kek lu udang. Item, jelek, kurus, macam anak tak terurus!" ejek Cia. Membuat Thea dan Iona menahan tawa mereka.

"Gue emang gak ganteng, tapi gue setia cuyy." ucap Ebi sambil membenarkan kerah bajunya dengan gaya cool.

Thea, Iona dan Cia menatap ngeri.

"Gak usah bacot deh lo! Awas lo ya jangan sampe sebarin berita hoax dikampus ini!" ancam Cia.

"Dih emang ngapa?"

"Si goblock, karena itu berita hoax. Palsu!" Thea geram sendiri.

"Gue kan denger dari lo, gak palsu dong?"

Cia yang hilang kesabaran memelintir baju Ebi. Matanya melotot menatap Ebi. Bisa dikatakan, Cia adalah cewek pemberani diantara Iona dan Thea.

"Kalo lo sampe sebarin berita palsu ini, inget kejadian waktu itu tentang kolor lo yang gambarnya helo kiti gue bongkar." ancam Cia tak main-main.

"Anjir, serius lu Ci kolor si Ebi gambar helo kiti? Sejak kapan? Kok lo bisa tau?" pertanyaan itu keluar dari Iona. Ia menahan tawanya sekuat mungkin agar tidak pecah.

"Aaa helo kiti ngakak hahaha." Thea memukul-mukul lengan Iona saat tertawa.

"Gue pernah liat waktu Derian narik celana Ebi terus melorot dan disitu dia pake kolor gambar helo kiti." jelas Cia.

Ebi melepaskan tangan Cia kasar. "Lo jangan asal nuduh ya udah gitu kolor shamming lagi. Lo juga kan sebagai betina pernah pake pakaian bergambar helo kiti."

"Lah itu si paling waktu kecil udah gitu kita kan cewek jadi pantes lah. Sedangkan elu hahahahaa," Thea kembali memukul lengan Iona untuk melampiaskan tawa ngakaknya. "Kolor helo kiti astagfirullah depresot." sambung Thea di sela sela tawanya.

Ebi mendengus. "Gu--"

Cia kembali menarik kasar kerah baju Ebi. "Jawab!" bentak Cia.

"I-iya iya elah gue cuma bercanda doang kali." ucap Ebi ketakutan. "Tapi lo jangan sebarin itu. Itu privasi anjir kenapa lo harus tau sih argh!"

Thea dan Iona sama-sama ngakak.

"Pergi lo! Gak guna di dunia!" Cia melepaskan kasar kerah baju Ebi.

Ebi pun melangkah pergi. Saat sudah sedikit jauh, Ebi mengacungkan jari tengahnya pada Cia.

"Apa lo berani sama gue!" tantang Cia dengan pelototan seramnya membuat Ebi langsung ngibrit.

M a s   C a p t a i n

Jangan lupa vote dan comment💜

Terimakasih udah baca⛤

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang