36

10K 423 11
                                    

HAII WELCOME TO PART 36☻

HAPPY READING❤

M a s C a p t a i n

"Iona!" Panggil Arkan.

Iona tidak memperdulikan panggilan dari Arkan. Mood nya berubah menjadi sangat buruk saat Christi menuduhnya seperti itu.

Iona berlari kecil menuruni eskalator yang berjelan, menerobos beberapa orang di sana.

Arkan yang melihat itu, mempercepat langkahnya.

"Tuh mulut seharusnya gue cabein! Kalo ngomong gak ngotak!" Gumam Iona dengan kesal.

"Enak aja bilang gue hamil! Gue tuh nikah dijodohin bukan karena hamil! Sembarangan banget tuh cewek! Ughh! Seharusnya tadi gue tampar aja sekalian!" Gumam Iona lagi.

Saat jaraknya dengan Iona sudah dekat, Arkan mencekal tangan sang istri.

"Iona, berhenti" ucap Arkan

Iona menoleh dengan terkejut, "lepas pak!" Ucapnya sembari menarik tangannya.

Karena tarikan tangannya yang terlalu kuat, Iona tergelincir.

"Awh!" Gumam Iona saat terjatuh mencium lantai. Beruntungnya, ia sudah berganti pakaian serta jarak eskalator dan lantai dekat.

Beberapa pasang mata menatap terkejut melihat kejadian tersebut.

Arkan segera membantu Iona untuk berdiri.

"Akh! Sshh" Iona langsung menggenggam lengan Arkan saat merasakan kakinya sakit.

Iona menatap sekitar, dirinya jadi malu sendiri saat menjadi bahan tontonan. Sial!

"Kalo saya bilang berhenti, ya berhenti!" Ucap Arkan tegas sembari menatap Iona dengan tajam.

Iona diam, tatapannya menatap ke arah lain. Jangan marah-marah dulu kek pak!

Malu nih diliatin banyak orang

Arkan menghela napasnya, Arkan lalu merubah posisi menjadi jongkok di hadapan Iona.

"Naik ke punggung saya," Titah Arkan.

"Ha?" Gumam Iona sembari menatap punggung Arkan dengan bingung.

"Cepet" ucap Arkan.

"I-iya" ucap Iona lalu naik ke punggung sang suami.

Arkan pun beranjak keluar mall sembari menggendong Iona di punggungnya, tanpa memperdulikan tatapan orang di sekitar.

-Mobil

"Sshh" gumam Iona saat memijat kakinya.

Arkan menoleh sekilas menatap apa yang Iona lakukan.

Iona melirik Arkan dengan tajam sembari memijit kakinya.

"Siapa suruh lari?" ucap Arkan.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang