74

6.7K 319 4
                                    

HAII WELCOME TO PART 74❤

HAPPY READING❤

JANGAN LUPA KASIH BINTANG🌟

M a s C a p t a i n

-Mall

"Kayaknya ini bagus gak sih?" Thea menunjukkan kebaya model tunik kepada Iona dan Cia.

Mereka bertiga menyempatkan ke Mall untuk membeli kebaya. Karena wisuda sebentar lagi dan kebetulan hari ini tidak ada jadwal ke kampus.

"Menurut lo gimana?" Tanya Cia balik.

"Kalo lo suka ya beli aja." Ucap Iona.

Thea nampak berpikir, lalu kembali menaruh kebaya ke tempat semula. "Enggak deh. Gue lagi hamil gini, takutnya kayak emak emak."

"Hmm...mungkin." Ucap Iona.

"Yaudah yuk, cari yang lain." Ajak Cia.

Ketiganya mulai mencari kebaya yang mereka suka. Setelah selesai, mereka memutuskan untuk makan karena hari sudah siang. Mereka memasuki restoran Korea, lalu duduk di tempat yang tersedia.

"Gila, kita ke butik tuh dari jam sembilan loh, sekarang udah jam dua belas aja."

"Ya biasalah betina." Ucap Cia menyahuti Thea.

"Yon, si Bara kenapa gak diajak?" Tanya Thea.

"Di rumah ada Mama mertua gue, Bara sama dia." Jawab Iona.

Thea menggangguk-anggukkan kepalanya paham. "Ohhh."

Cia memanggil pelayan, dan mulai memesan makanan saat pelayan datang dan memberikan buku menu.

"Pesen kimbab--"

"Kimchi, kimchi, kimchi!" Seru Thea memotong perkataan Cia.

Cia mendelik menatap Thea. "Ish! Sabar janco*k!"

Thea cengengesan.

"Tteokbokki dikasih keju mozarella." Ucap Iona.

"Haemultang, yangnyeom tongdak sama Ramyeon juga." Ucap Cia lalu tersenyum kepada pelayan.

"Minumannya stroberi milk latte, dalgona milk tea dan stroberi matcha latte." Ucap Iona.

Pelayan tersebut mengangguk. "Baik, ditunggu pesanannya." Ucapnya lalu pergi dari hadapan Iona, Cia dan Thea.

"Btw kebanyakan gak sih?" Tanya Iona menatap Cia dan Thea.

"Enggak! Kalo gak abis biar gue yang abisin." Sahut Thea cepat dengan senyuman.

Setelah itu, mereka mulai sibuk pada handphone mereka masing-masing.

Tak berselang lama, pesanan mereka datang. Ketiganya nampak antusias dan senang lalu mulai menyantap dengan khidmat, sesekali mengobrol.

"Iona."

Panggilan itu membuat Iona, Cia dan Thea menoleh. Mereka terdiam saat melihat Sharon berdiri menjulang.

Iona melirik kedua temannya lalu memalingkan wajahnya. Malas menatap wajah Sharon.

"Ada apa ya? Pelakkor?" Tanya Cia dengan sengaja menekankan kata terakhir.

Sharon tersenyum. Senyum yang membuat Cia gemas ingin menampol melihatnya. Sebagai seorang sahabat, ia ikut merasakan apa yang Iona rasakan. Terlebih sama sama perempuan.

"Apa ya? Kok malah senyum? Situ cantik?" Ucap Thea sinis. "Muka kayak iblis aja sok banget." Lanjutnya bergumam kecil.

Iona yang melihat reaksi menghujat kedua sahabatnya langsung bertindak. "Udah udah. Lo mau apa?" Tanyanya kepada Sharon.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang