38

9.3K 367 6
                                    

HAI WELCOME TO PART 38💣

HAPPY READING❤

M a s   C a p t a i n

"Kamu jangan banyak gerak dulu, Iona. Kalo mau apa-apa, minta tolong sama Arkan, ya?" Ucap Sari.

Iona mengangguk patuh sembari mengulum senyum.

"Iya, ma." Ucap Iona.

Sari tersenyum kepada Iona. Wanita itu kemudian menatap sang anak yang berdiri di samping Iona.

"Arkan, inget apa yang mama bilang. Iona lagi sakit, jagain dia, perhatiin dia, jangan sampai menantu kesayangan mama, kenapa-napa." Ucap Sari memperingati.

Iona tersenyum kecil, nyatanya aghu menantu kesayangan hahaha tertawa jahat

Arkan hanya mengangguk.

"Yaudah, kalo gitu lanjutin lagi olahraganya." Ucap Sari sembari tertawa kecil.

Iona terkejut, ia kemudian tersenyum canggung. Bisa modyar gue

Pak Arkan gak bisa santai kek di pantai.

"Hahaha, bang Arkan, kak Iona! Babybong di tunggu haha" Celetuk Jasmine lalu tertawa.

Iona dan Sari tertawa kecil.

"Yaudah, kalo gitu mama pulang ya?" Ucap Sari.

"Iya ma," Iona mengangguk lagi. "Hati-hati mama, Jasmine." Lanjut Iona.

"Hati-hati." Ucap Arkan.

Pintu mobil tertutup dan mobil pun melesat pergi.

Iona melirik Arkan. Merasa dilirik, Arkan ikut melirik Iona.

"Kenapa?"

"Ha? Gapapa," Ucap Iona lalu mengalihkan pandangannya.

"Kaki kamu masih sakit?" Tanya Arkan sembari menutup gerbang.

"Udah enggak," Ucap Iona.

Arkan kemudian berhenti tepat di hadapan Iona.

Iona menaikkan kedua alisnya, kenapa ni orang?

"Berarti kamu bisa jalan sendiri," Ucap Arkan dan mendahului Iona.

Iona membelalakkan matanya, WHAT?!

GAK BENER NIH!

MANA TANGGUNGJAWAB LU ISMET!

Iona kemudian berjalan memasuki rumah dengan kesal.

_

"Pak Arkan ih salah! Nih ceritanya kita orang asing terus tabrakan gitu. Nanti bukunya jatoh tuh, nah kita sama-sama ngambil terus pegangan tangan deh." Ucap Iona lalu tersenyum.

"Ribet. Gampangan teman satu kampus. Cepat, mulai percakapan." Ucap Arkan menolak.

Iona mengerutkan alisnya. "Dihh, bosen gitu mah pak! Bapak gak pernah ya nonton Ftv? Atau sinetron gitu?" Ucap Iona dengan jengkel.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang