35

9.7K 374 8
                                    

HAI WELCOME TO PART 35☻

AUTHOR LAGI GADA IDE GUIS🙏 JADI MAAF KALO GAK JELAS

HAPPY READING❤

M a s C a p t a i n

-Rumah Mertua.

Sebelum pergi ke mall untuk mentraktir Iona, Arkan dan Iona pergi kerumah Sari lebih dulu.

Dan disini Iona sekarang, duduk bersama Jasmine sembari mengobrol menunggu Arkan.

"Kak, kemarin kan Pukie kawin tau" ucap Jasmine.

"Ha? Sama siapa?" Ucap Iona.

"Sama Mimi yang ada di tetangga depan," ucap Jasmine.

Iona mengangguk-anggukan kepalanya, "trus si Mimi hamil gak?"

"Kurang tau kak, mungkin si Mimi lagi mual-mual sekarang." ucap Jasmine lalu mengelus Pukie kucing kesayangannya.

"Aku udah bilang sama Pukie jangan perkaos Ella kucing samping, eh dia malah perkaos Mimi kucing depan." Lanjut Jasmine lagi lalu menyentil telinga kucing berbulu krem dan dibagian wajah serta kakinya berbulu hitam. Bisa juga disebut Himalayan cat.

"Gapapa, itu tandanya Pukie normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gapapa, itu tandanya Pukie normal. Dia gak belok." ucap Iona.

Jasmine mengangguk, "bener banget. Kalo sampe belok aku tendang Pukie ke luar"

Iona mengangguk menyetujui sembari terkekeh geli.

"Sebenernya kakak juga mau pelihara kucing, tapi sama pak Arkan gak boleh." ucap Iona.

"Bang Arkan emang gak suka kucing kak," ucap Jasmine.

"Hah? Ko gitu?"

"Iya, dia gak suka sama kotorannya." Ucap Jasmine.

"Ya emang sih, tapi kan lucu.." ucap Iona lalu menguyel-uyel bulu Pukie.

"Masalahnya itu bang Arkan trauma, kak." Ucap Jasmine.

"Trauma gimana?" Tanya Iona penasaran.

"Waktu itu si Pukie masih kecil, dan dia BAB di kamarnya abang ditambah abang nginjek pipisnya Pukie. Dari situ bang Arkan langsung ngomelin aku," ucap Jasmine menceritakan kejadian.

Iona mengulum bibirnya, menahan tawa. "Trus dia marahin sampe mukul atau ngatain kamu gitu?" Ucap Iona.

Jasmine menggeleng cepat. "Enggak kak, bang Arkan gak pernah kasar apalagi sampe ngatain. Abang cuma ngomong singkat tapi tatapannya itu yang nyeremin." Ucapnya.

Iona manggut-manggut paham, emang iya sih pak Arkan gak pernah kasar apalagi ke gue.

Yaampun pak Arkan...kamu idaman banget

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang