"Kalau mau ciuman pertama kamu kembali lagi, cium saya untuk kedua kalinya."
"Whattt?! Dasar om om!"
•Jadilah readers yang bertanggungjawab dengan cara vote dan komen
~ Cerita ini menceritakan kehidupan Iona, seorang mahasiswi sastra Inggris dan Ar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY BIRTHDAY OM YOONGI🐱 Aduhh ommm umur berapa sihh? Kok makin ganteng😭 YOONGI MARRY ME💍
JANGAN LUPA PENCET BINTANG🌟
M a s C a p t a in
"Iona, will you be my girlfriend?"
Iona melotot mendengar pernyataan itu dari Farel. Iona kemudian melirik Arkan yang berdiri mematung disana. Apakah Arkan mendengarnya?
"Gue suka sama lo dari sejak kita jadi maba. Gue bener-bener suka dan sayang sama lo. Dua setengah tahun gue pendam perasaan gue, yang sekarang berubah jadi cinta ke lo. Dan mungkin ini waktunya, Na untuk lo tau perasaan gue." Ucap Farel dengan suara lembut.
"Gue ada rencana buat nikahin lo setelah gue mapan jadi dokter, tapi itu kelamaan dan gue takut lo diambil orang. Gue gak akan terima siapapun milikin lo selain gue. Maka dari itu, apa lo bersedia jadi pacar gue, Na?"
Iona melirik Arkan lagi. Pria itu terlihat menahan amarah. Sementara Farel, sedang menunggu jawaban darinya.
Iona bingung dengan semua ini. Pilih Arkan atau Farel?
Iona cinta Arkan. Namun disisi lain, Iona kasihan pada Farel. Pastinya berat sekali memendam perasaan terhadap seseorang sendirian pula. Rasanya Iona tidak tega harus menolak Farel mentah-mentah terlebih cowok itu sepertinya sungguh serius kepada Iona.
Iona menatap Farel, cowok itu tersenyum. "Lo serius suka sama gue?"
"Lebih dari suka, Na. Gue cinta sama lo."
Tak bisa ditolerir lagi, Arkan melangkah mendekat ke arah Iona. Tatapannya dingin, membuat Iona melotot.
"Iona."
Semua teman-teman Iona diam memandang ke arah Arkan. Termasuk Farel.
"Loh Bang Arkan?" Farel tersenyum. Hormat kepada calon kaka ipar.
"Iona, ayo pulang." Ucap Arkan yang kini menggenggam tangan Iona. Tak menggubris Farel.
"Sebentar Bang. Ada yang mau Farel sampein ke Iona." Ucap Farel.
"Mumpung Abang disini juga, Farel mau Abang liat keseriusan Farel sama Iona." Farel tersenyum kepada Arkan. "Gimana, Na? Kamu terima aku jadi pacar kamu gak?"
Iona diam. Ia melirik Arkan yang terus menatapnya.
"Yang namanya serius itu langsung dinikahin bukan dipacarin." Kata Arkan.
Farel menatap Arkan dengan wajah serius. "Ada satu alasan Bang yang buat Farel jadiin Iona pacar. Farel gak mau Iona diambil orang lain, dan Farel bakal nikahin Iona saat Farel udah mapan jadi Farel bisa membahagiakan Iona."