55

9.1K 387 19
                                    

HAII WELCOME TO PART 55

HAPPY READING❤

Guysss maaf ada kesalahan🙏 ihhh hp akohhh gembel bestihhhh

JANGAN LUPA PENCET BINTANG🌟

M a s    C a p t a i n

Iona berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Bi Sumi kemana? Kebetulan bi Sumi izin kerja jadi mulai pagi ini, Iona dan Arkan berbagi tugas. Iona memasak dan Arkan yang membereskan rumah.

SANGAT ADIL.

Iona mengerutkan dahinya melihat isi kulkas yang kosong. Menelisik sebentar untuk mencari sesuatu siapa tau ia beruntung. Tapi yang ia dapatkan hanya ada tempe botol kecap dan saos.

"Kosong. Kayak hati yang lagi baca cerita ini." Gumam Iona lalu menghampiri Arkan diluar yang sedang mencuci mobil.

"Mas."

Arkan yang sedang menggosok bagian depan mobil menoleh menatap Iona. "Hm? Kenapa?

"Itu..bahan buat masak udah abis. Nanti siang anterin aku belanja ya?"

Arkan terdiam sejenak meresapi perkataan Iona. Detik berikutnya Arkan menatap Iona tajam. "Kamu kenapa baru bilang sekarang?"

Iona mengerutkan dahinya. "Loh emangnya kenapa?"

Arkan menghela napasnya, menahan kesabaran. Tatapannya datar menatap Iona.

"Kalo kamu bilang dari tadi, aku mending gak nyuci mobil sekarang." Ucap Arkan membuat Iona terbengong.

Detik kemudian Iona mengulum bibirnya. Menahan tawa.

"Uuu huhuhu kasiannn haahahaha." Ledek Iona tanpa dosa lalu tertawa.

Arkan masih menatap Iona tanpa ekspresi.

"Jangan marah Ayah. Nanti kan bisa dicuci lagi. Semangatt! Bunda sama cimol bantu doa yaa.." Ucap Iona lalu menahan tawanya melihat ekspresi Arkan.

Teng! Teng! Teng!

Suara legend yang berasal dari pedagang bubur terdengar.

"Mau sarapan bubur gak?" Tawar Arkan.

Se-menyebalkannya Iona, dan juga sebagai suami yang perhatian serta bertanggung jawab. Arkan tetap peduli kepada sang istri.

"Boleh, makan apa aja gass srepet aku mau asalkan sama kamu." Ucap Iona dengan senyuman.

Arkan mengerjap pelan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tak lupa tersenyum kecil.

"Hmm, kalo gitu aku beliin dulu. Sekarang kamu masuk tunggu di ruang makan."

"Ahh she upp!"

...

Iona menyulum senyum lebar saat Arkan datang dengan dua mangkuk bubur ayam di tangannya.

"Wiihh makasih Ayah." Iona langsung mengambil alih mangkuk dari tangan Arkan.

Arkan tersenyum, menarik kursi lalu duduk di samping Iona.

"Kamu tim mana? Bubur diaduk atau enggak diaduk?" Tanya Iona penasaran.

"Diaduk." Jawab Arkan seadanya.

"Wihhh sama. Kita sehati. Tos?" Iona mengarahkan telapak tangannya ke arah Arkan. Dengan senang hati Arkan pun membalas. Namun Iona langsung mengusap kepala belakangnya cepat.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang