63

7.2K 348 7
                                    

HAII WELCOME TO PART 62

HAPPY READING❤

JANGAN LUPA PENCET BINTANG🌟

M a s C a p t a i n

"Hai Iona."

Ekspresi wajah Iona berubah datar. CK ELAH GANGGU AJA SIH!

Siapa lagi orang yang membuat Iona badmood seketika kalau bukan Sharon. Dengan malas, Iona menghampiri Sharon.

"Mau ngapain?" Tanya Iona to the point. Tanpa membuka pagar.

"Mau jenguk Arkan. Dia lagi sakit kan?" Ucapnya.

Iona diam. KOK DIA BISA TAU?

"Bingung ya gimana aku bisa tau?" Sharon terkekeh. "Aku sempet ketemu Arkan waktu itu di pet shop, mukanya kelihatan pucat gitu. Oh ya, sekalian mau kasih kado pernikahan untuk kamu dan Arkan."

Iona menatap sebuah paper bag yang ditenteng Sharon.

"Maaf ya Shait--ehm Sharon, ini masih pagi. Kalo mau bertamu, silahkan dateng lagi kapan-kapan."

"Kalo perlu gak usah sekalian!" Sambung Iona.

"Aku mau jenguk Arkan."

"Suami saya sehat, gak sakit."

"Masa?" Sharon menatap Iona tak percaya.

"Serah!" Ucap Iona seadanya.

"Niat aku baik loh, Iona."

"Niat baik emangnya cuma jenguk orang sakit? Sedekah, infaq, itu juga niat baik."

Sharon terkekeh. "Ini rumahnya Arkan, tapi kenapa kamu yang berkuasa?"

Iona mengangkat sebelah alisnya. Iona kemudian mengangkat tangannya, yang memperlihatkan cincin nikahnya.

"Masih gak paham? Hm?"

"Paham kok."

"Yaudah, jadi silahkan anda pulang."

"Gak mau."

Iona mengerutkan dahinya menatap Sharon kesal. Hasrat ingin menendang Sharon sedang Iona tahan.

"Aku butuh bukti." Ucap Sharon.

"Butuh bukti yang akurat? Pilih, mau kartu keluarga atau buku nikah?"

Sharon terkekeh. "Gausah pamer juga kali."

Iona tersenyum sinis. "Ups! Panas ya?"

"Apanya yang panas?"

"Lo." Gumam Iona.

"Hah? Apa?" Tanya Sharon.

"Oh gapapa." Singkat Iona. "Untung budek." Gumam Iona.

"Aku butuh bukti langsung. Liat kondisi Arkan secara langsung, baru aku percaya." Ucap Sharon.

Iona mengerutkan dahinya. "Maaf lo siapa?"

"Oh belum kenal ya? Kenalin nih, Sharon mantan pacarnya Arkan."

Iona berdecih. "Mantan pacar kok bangga."

"Ya gapapa. Seenggaknya pernah jadi pemilik dia."

"Basi banget. Udah deh pulang, mantan pacar tuh cuma masa lalu, pantesnya di buang jauh-jauh. Kayak ini nih.." Iona memungut dedaunan kering lalu membuangnya ke tempat sampah.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang