47

7.9K 313 2
                                    

HAII WELCOME TO PART 47

HAPPY READING❤

CERITANYA AKU REVISI YA BEB😚

M a s   C a p t a i n

-Meja makan, 07.30 wib

Arkan dan Iona menikmati sarapan mereka dalam hening.

"Kamu kapan masuk kerja?" Tanya Iona sembari menatap Arkan.

"Besok." singkat Arkan

"Kemana? Terus berapa hari?"

"Ke London, dua minggu."

Iona membelalakkan matanya, suaminya ini benar-benar mirip seperti bang toyip. Gak pulang-pulang.

"Lama banget." Iona menatap Arkan tak percaya.

Arkan menaikkan sebelah alisnya seraya mengunyah.

"Emang kenapa?" Tanya Arkan.

"Aku bisa kangen nanti." Ucap Iona membuat Arkan tersenyum kecil.

"Kangen ngebully kamu, hahaha!" Lanjut Iona dengan tawa ngakaknya.

Senyuman Arkan luntur. Pria itu menatap Iona dengan tajam.

"Enggak, aku bercanda sayang. Utututu jangan nangis gak ada balon, hahahaha!" Iona tertawa ngakak melihat ekspresi Arkan. Kemudian beralih meneguk air.

Uhuk! uhuk!

Arkan melotot, menatap Iona yang tersedak dengan khawatir. Sementara Iona, menaruh gelas lalu menutupi mulutnya karena masih terbatuk-batuk.

Arkan menghela napasnya sembari bangun dari duduknya lalu menghampiri Iona. Tangannya terangkat menepuk pelan punggung Iona sesekali mengusapnya penuh khawatir.

"Ini akibatnya kalo kamu ngejek suami." Ucap Arkan.

Iona mencebikkan bibirnya. "Maaf Mas."

Arkan kembali menghela napasnya. "Kamu gapapa, kan?"

GAK! GAPAPA!

GUE GAPAPA KOK SUMPAH!

Iona mengangguk kecil. Melihat Arkan memutari meja untuk kembali duduk, Iona merutuki dirinya.

Mereka berdua kembali melanjutkan menyantap sarapan.

HENING.

Iona melirik Arkan sembari mengunyah. "Mas Arkan." Panggilnya.

Arkan melirik Iona sekilas. "Apa?"

Iona menelan makanannya. "Boleh ngomong gak? Gak ngejek kamu lagi kok, serius sumvah."

Arkan mengangguk. "Ya, apa?"

"Kita nonton yuk, di bioskop." Iona tersenyum menatap Arkan. "Ada film setan bagus tau. Mau yaaa?" Lanjut Iona sambil menampilkan baby eyes.

"Enggak."

"Dihh kenapa? Besok, kan kamu kerja." Ucap Iona dengan sedih.

"Jangan kecapekan." Arkan lanjut memakan sarapannya.

"Aku gak akan kecapekan kok, syerius syumpah. Mau yaaaa?" Iona merengek kecil.

Arkan menatap Iona sedikit lama. Karena hormon kehamilan, Iona jadi banyak permintaan dan harus dituruti. Apakah ini yang disebut 'ngidam'?

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang