78

7.1K 292 6
                                    

HAII WELCOME TO PART 78❤

HAPPY READING❤

JANGAN LUPA KASIH BINTANG🌟

M a s    C a p t a i n

Semakin kesini, Iona mulai menerima kehadiran calon anaknya. Setelah direnungi kembali bahwa ini adalah rezeki dari Tuhan. Yang tidak semua orang, beruntung sepertinya.

Tempo hari lalu, Iona memeriksa kandungannya ke Dokter ditemani Arkan. Janin dikandungan Iona berjalan 4 minggu dan tumbuh sangat baik. Iona juga menyuruh Dokter untuk memeriksa lebih detail, dan disana hanya ada 1 janin saja.

Iona sekarang lebih mudah pegal dan mood swing. Seperti saat ini, Iona duduk di kasur, ia memperhatikan Arkan yang sedang meregangkan kakinya.

"Gimana? Udah enakan?" Tanya Arkan menatap Iona.

Iona menggerakan kakinya, merasakan perbedaan setelah dipijat oleh Arkan. Ia kemudian mengangguk.

"Udah enakan. Makasih ya, Mas."

Arkan mengangguk dengan senyuman. 

"Buat kamu Mas." Ucap Iona menunjuk sempol ayam di atas nakas. "Mas, aku mau kue coklat." Lanjutnya dengan senyuman.

"Kenapa gak dihabisin? Katanya kamu mau sempol ayam, udah aku beliin, tapi kenapa makannya cuma setusuk aja?" Tanya Arkan dengan penuh kesabaran.

Iona terdiam menatap Arkan. "Aku gatau. Udah gak kepengin lagi."

Arkan menghela napasnya, menahan kesabaran.

"Aku mau kue coklat, Mas." Ucap Iona lagi.

Arkan menghampiri Iona, duduk di tepi ranjang. "Dimakan gak?"

Iona mengangguk antusias. "Dimakan, Ayangggg."

"Bener ya? Aku udah beliin kamu martabak, roti bakar, cilok, seblak, telur gulung, sekarang sempol, tapi kamu makannya cuma sedikit. Jadi mubazir, kan, Iona."

"Enggak mubazir, Mas. Kan ada kamu, vacuum cleaner nya." Iona tertawa karena ucapannya.

Arkan menatap Iona dengan tajam. "Ngomong apa kamu?"

Iona seketika menghentikan tawanya dan terdiam. Membuat Arkan kemudian menangkup wajah Iona, menatapnya dengan intens. "Mau aku hukum?"

Iona meneguk salivanya lalu menggeleng pelan. "I'm sorry."

"Tetep dapet hukuman." Arkan mendekap Iona lalu mencium wajah perempuan itu, membuat Iona tertawa kegelian.

"Hahaaha iya iyaaa gak lagi, maaf." Ucap Iona memohon sambil merapikan rambutnya yang berantakan. "Yaudah sana cepet beliin aku kue coklat." Lanjutnya.

"Hmm, mau ikut gak?"

Iona menggeleng. "Enggak, mau jagain Bara aja."

Arkan mengambil topi di laci nakas dan memakainya.

"Ihh ganteng." Puji Iona.

Mas Captain! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang