Chapter 59

5K 288 45
                                    

Semua orang yang disana terkejut tak terkecuali dengan Vincent maupun Karina, mereka mendekat ke Alvano dengan tatapan serius seakan meminta penjelasan dari perkataannya barusan.

Alvano menelan ludah, jujur saja Ia gugup dan juga sangat ketakutan, namun ini jalan yang Ia pilih, apapun yang akan terjadi kedepannya Ia akan menanggungnya dengan ikhlas, iris matanya bertemu dengan netra milik Alleta, gadis itu seakan berkata jangan.

"Iya, saya adalah lelaki pengecut yang takut mengakui perbuatan yang telah saya lakukan, untuk kakak saya Alvaro, saya ingin mengucapkan terimakasih karena telah menyadarkan, saya yang akan menikahi Alleta."

Karina tersenyum bahagia, Ia bangga anaknya mau mengakui kesalahannya sebelum semuanya terlambat walaupun kekecewaan dalam dirinya terhadap Alvano tetap ada.

"Maaf ada kesalahpahaman sedikit pernikahan akan tetap dilaksanakan dengan pengantin laki laki yang berbeda, kita dari pihak keluarga tentunya akan mengelar konsperensi pers untuk menjelaskannya," ucap Adijaya, kakek dari Alvano dan Alvaro.

Karena pernikahan keluarga besar ini sangat fenomenal, maklum ini adalah pernikahan para pewaris 2 perusahaan besar. Tentu saja para awak media meliput, bahkan beberapa menyiarkannya secara langsung.

****

Setelah semua masalahnya kelar, Alvaro bisa menghela nafas dengan lega, Alvano sudah resmi menjadi suami Alleta, berarti dirinya sekarang sudah bebas untuk berpacaran lagi dengan siapapun, tentu saja Alvaro mencari keberadaan Nadia sekarang.

Alvaro mengedarkan pandangannya, dan menemukan Nadia sedang duduk dengan teman temannya.

Alvaro yang baru saja datang langsung mengambil tempat duduk disamping Nadia.

"Ekhemm, bau bau pdkt lagi nih," seru Dodit.

Nadia melirik Alvaro lalu tersenyum.

"Tapi kok salah sebut terus?" tanya Nadia dengan cenggengesan berniat mengoda Alvaro.

"Iya, soalnya kebiasaan, dari dulu latihannya selalu pake nama kamu, nggak ada niatan ganti pake nama cewek lain," jawab Alvaro yang sukses membuat Nadia malu, pipinya memerah.

"Aduh bau bau bakal ada yang balikan nih, saran aja kalo suka langsung bilang ya jangan bikin ribet," nasehat Haikal dengan wajah masamnya, masam gara gara galauin Rahma, Haikal masih belum terima alasan gadis itu memutuskannya apalagi mengetahui kalo yang bakal dijodohin sama Rahma itu si Reno, si Haikal ngambek habis habisan, dari tadi Ia mendiamkan Reno yang mengajaknya bicara maupun bertumbuk.

Tanpa diduga, Alvaro langsung memegang tangan Nadia. Cowok itu mengeluarkan cincin dari saku jasnya, cincin yang telah lama Ia persiapkan, cincin itu Ia pesan khusus dengan bentun ditengahnya huruf N dipinggirannya dipenuhi dengan diamond.

"Nadia, Aku harap kamu nggak bakal malu maluin Aku disini, mau ya jadi calon ibu dari anak anaku kelak," ujar Alvaro, jujur saja Ia selalu kehabisan kata kata saat didepan Nadia, yang penting rasa cintanya tulus.

Nadia mengangguk. "Iya Aku mau," jawab Nadia singkat. Senyum mengembang di bibir keduanya, reflek Alvaro memeluk Nadia hingga badan gadis itu terangkat, rasanya luar bahagia luar biasa bisa bersatu kembali dengan seseorang yang Ia cintai.

Tbc.


Kesan kalian atas cerita ini.

Ada yang mau ditanyain.

Mau ngomong sesuatu ke

Alvaro

Nadia

Alvano

Alleta

Haikal

Rahma

Reno

Wawa

Atau yang lain

Ekstra chapt?

Silahkan berkomentar, jumpa lagi dilain waktu dan kesempatan

Bye.

Penulis ingin rebahan tanpa beban.

ALVARO NADIA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang