7. Mulai Membaik

19 4 0
                                    

Dua hari kemudian ....

Suara azan Subuh berkumandang di seluruh penjuru kota, disambut juga suara kicauan burung dan ayam berkokok bersahutan di pagi hari. Embun pagi hari menetes di setiap dahan pohon, udara sangat sejuk menyeruak ke tempat sekitar.

Sebagian orang sudah mulai beraktivitas dengan pekerjaan mereka, pedagang, petani, dan nelayan telah bersiap untuk menyambut rezeki mereka. Pagi hari seperti ini sebagian orang juga berolahraga agar yang sehat tetap sehat dan yang sakit menjadi sembuh.

Seperti yang dilakukan Aiza saat ini. Setelah ia salat, mengaji dan beribadah lainnya. Dia memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar rumahnya, hanya di depan halaman rumah. Aiza melakukan ini supaya keadaan kakinya cepat pulih, agar Aiza dapat kembali bersekolah seperti biasa. Walaupun cuma dua hari tidak masuk, Aiza sangat merindukan sekolah. Rindu suasana di sana, dan rindu bertemu teman-temannya, terutama Khalisa.

Khalisa berniat menjenguk Aiza pagi ini sebelum dia berangkat, dia akan datang untuk mengetahui kondisi Aiza. Sekaligus ingin memberitahu tugas atau pelajaran yang telah Aiza lewatkan.

Aiza berjalan secara perlahan-lahan, kini kakinya sudah semakin membaik. Aiza bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan nikmat sehat padanya. Aiza mulai menapakkan kakinya yang tanpa alas kaki ke rumput hijau kecil, ia sangat suka itu. Menyusuri tanaman-tanaman yang ia tanam sendiri, bau daun hijau dan tanah seakan menjadi candu untuk Aiza. Selain dapat memperindah halaman, menanam tumbuhan juga merupakan sedekah.

Dilansir dari hidayatullah.com, disebutkan terdapat cukup banyak hadits berisi motivasi bagi setiap mukmin untuk menghijaukan bumi. Salah satu diriwayatkan Imam Muslim.

"Nabi ﷺ bersabda: 'Tak Ada Seorang muslim Yang Menanam Pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi semakin sedekah, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas yang menyatakan, maka sesuatu yang dimakan itu akan menjadi sedekah. Apapun yang dimakan oleh burung, maka hal tersebut akan menjadi sedekah. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi faktor sedekah '. " (HR. Muslim).

"Kamu sudah sehat toh Nak, Aiza?" tanya Dalimah tiba-tiba, yang kebetulan lewat di depan rumahnya. Dalimah merupakan tetangga Aiza yang paling akrab dengan Aiza.

"Alhamdulillah sehat Bu," jawab Aiza seraya tersenyum.

"Oh iya alhamdulilah kalau gitu, ngomong-ngomong Bapakmu iku sampun niliki?" tanya Dalimah. Beliau adalah orang Jawa, meskipun sudah lama tinggal di kota namun ia masih memakai bahasa daerahnya dan sering juga mencampur kedua bahasa itu. Sungguh Ibu yang cinta kebudayaan.

Aiza mengangguk. "Iya Bu sampun." Aiza dapat mengerti dan bisa berbicara bahasa Jawa sedikit, itupun diajari Dalimah.

"Alhamdulillah, ya wes ya Ibu duluan mau beli uyah kanggo masak," pamit Dalimah.

"Iya Bu, mari."

Aiza kembali melanjutkan aktivitas paginya. Dia beralih ke kran air untuk menyiram tanamannya, mulai dari tanaman yang ia tanam seperti tomat, cabai, kangkung. Tanaman hiasnya lalu pohon besar yang tumbuh dengan sendirinya, pohon mangga.

***

Aiza selalu malas mandi pagi jika libur sekolah atau tidak berangkat, namun Aiza memutuskan untuk mandi pagi ini, takutnya Khalisa datang. Jangan dicontoh ya entar kebiasaan.
Jadi ia sudah bersiap sekarang untuk menyambut sahabatnya itu. Ketika Aiza berniat keluar kamar, notifikasi ponsel yang berada di sakunya berbunyi, tanda pesan masuk. Ada dua pesan masuk di sana.

Kak Alta :

Assalamu'alaikum Za.

Kamu sedang apa, sudah baikan?

Terangkai Semu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang