14|Leave

6.1K 239 5
                                    

||Bab Empat Belas||

Author harap, jangan ada yang jadi siders, ya. Cukup jadi pengagum rahasia aja. Jangan jadi pembaca rahasia juga:)

AURORA baru saja terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AURORA baru saja terbangun dari tidurnya. Cewek itu segera membasuh wajah di kamar mandi dan kembali menduduki kasur untuk mengumpulkan energinya.

 Cewek itu segera membasuh wajah di kamar mandi dan kembali menduduki kasur untuk mengumpulkan energinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi apartemen Aurora)

Di sisi ranjang, Aurora melamun. Ia mengingat-ingat kejadian kemarin sore, dimana ia bertemu Hamada, orang yang paling ia benci sejak beberapa bulan lalu, tengah tersenyum ke arahnya. Kemudian, Aurora kabur dan langsung meminta perlindungan pada Alaskar, setelah itu keduanya bergegas ke apartemen Aurora. Sesampainya di sana, Aurora menangis tanpa memberitahukan alasannya menangis pada Alaskar. Hal tersebut tentu membuat Alaskar pusing sendiri dan memilih untuk membiarkan Aurora selama beberapa lama.

Hingga pada akhirnya, Aurora justru tertidur dan baru terbangun beberapa menit yang lalu.

Aurora mengusap wajahnya gusar, "Apa dia masih inget sama unit apartemen gue?" beo Aurora sembari menipiskan bibirnya.

'Dia' dalam kalimat Aurora bukanlah ditujukan pada Alaskar. Melainkan orang yang tersenyum padanya sewaktu di super market.

Decakan muncul dari mulut Aurora, matanya kembali berkaca-kaca. "Kalau dia dateng ke sini lagi, gimana?" cemasnya.

"Argh!" Aurora menjambak rambutnya frustasi. Lalu gadis itu langsung menutup wajahnya menggunakan tangan. "Apa gue harus minta pindahan gue dipercepet? Tapi, kurang ajar, nggak ya?"

Aurora merasa bingung. Namun, karena belum mau memikirkan masalah itu, ia lantas berdiri dan mengambil ponselnya yang ada di sofa, lalu ia menyalakan benda pipih itu, ingin melihat apakah ada yang menghubunginya.

Dahi Aurora mengerut begitu mendapati nomor Alaskar memberikannya sebuah pesan. Untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, Alaskar melakukan itu.

Alaskar

Sorrry gw plg gk blg
Lo dh tdr soalnya
Bunda bikinin kebab buat lo, ada di kulkas
Tinggal lo masak

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang