19|Mistake

5.3K 234 1
                                    

||Bab Sembilan Belas||

MINGGU siang, Alaskar dan Netta pergi bersama ke Mall yang cukup terkenal di Jakarta, Grand Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MINGGU siang, Alaskar dan Netta pergi bersama ke Mall yang cukup terkenal di Jakarta, Grand Indonesia. Keduanya berjalan menyusuri Mall tersebut seraya bergandengan tangan.

Tangan kiri Alaskar sudah membawa 3 paper bag milik Netta. Sementara tangan kanan cowok itu sudah mengait dengan tangan Netta.

"Mau beli apalagi?" tanya Alaskar melirik Netta yang masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling, seakan mencari toko yang menarik untuk ia kunjungi.

Sebelum menjawab, Netta mengulum bibir bawahnya terlebih dahulu sembari berpikir. "Aku masih bingung, Kak," jawab Netta pelan.

"Bingung kenapa, hmm?" tanya Alaskar menggunakan suara beratnya.

Netta berhenti menyapu pandangannya ke sekitar. Cewek itu beralih menatap Alaskar dari samping, "Banyak banget tokonya. Bingung aku mau beli apa," keluh Netta.

Kekehan Alaskar terdengar jelas dari sebelumnya. "Ya udah, kita ke Ranch Market aja, ya?" tawar Alaskar disambut anggukkan patuh dari Netta.

Kemudian, keduanya segera bergegas pergi menuju The Ranch Market yang ada di dalam Mall Grand Indonesia.

Sesampainya di sana, muda-mudi tersebut melenggang masuk dan mencari bahan makanan yang dibutuhkan oleh Netta untuk di rumah.

"Emangnya, Mama kamu pulang dari rumah sakit masih lama?" tanya Alaskar memperhatikan Netta yang tengah memilih-milih buah-buahan segar di keranjang. Sementara cowok itu hanya mengamatinya dari belakang seraya bersedekap dada.

Netta mengangkat bahunya acuh, "Kata Dokter, Mama kan udah balik ke ruang rawat biasa. Jadi, kemungkinan beberapa hari lagi baru bisa keluar, seandainya trombositnya udah normal."

Alaskar mungat-mangut, tanda paham.

"Kak," panggil Netta membuat Alaskar berjalan beberapa langkah ke depan, mendekati cewek itu.

"Apa?" sahut Alaskar menggunakan suara beratnya. Ia berdiri di belakang punggung Netta.

Netta menunjuk apel dan pear yang ada di depannya bergantian, "Menurut Kakak, mendingan beli yang apel atau pear?" tanya Netta.

Sebelum menjawab, Alaskar menukikkan alisnya sebentar, tanda sedang berpikir. "Kenapa harus milih? Kan, bisa ambil dua-duanya," ujar Alaskar.

"Uang ku enggak cukup, Kak, kalau misalnya beli dua-duanya," ujar Netta mencebikkan bibirnya.

tengaDahi Alaskar langsung mengernyit, "Emang, siapa yang bilang belanjanya pake uang lo?"

Pertanyaan itu langsung disambut bingung oleh Netta yang menolehkan kepalanya ke arah Alaskar. "L-loh?"

Alaskar menghela nafasnya sabar, "Ambil dua-duanya. Belanjanya pake uang gue."

Netta membelalak. Dengan cepat ia membalikkan badannya dan menatap Alaskar antusias, "Beneran, Kak?" tanyanya membutuhkan validasi.

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang