5. Rok

6.1K 249 8
                                    

||Bab Lima||

SUDAH sekitar satu pekan sejak makan malam bersama keluarga Mahanta, Aurora jarang sekali melihat Alaskar keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUDAH sekitar satu pekan sejak makan malam bersama keluarga Mahanta, Aurora jarang sekali melihat Alaskar keluar kelas. Lelaki itu lebih sering menghabiskan waktunya bersama Netta. Tak jarang Aurora melihat keduanya di kelas X-Bahasa 1, kelas Netta.

"Gue kalau jadi lo, bakalan gue putusin Alaskar sekarang juga," gerutu Lea pada Aurora yang berjalan di sebelahnya.

Dua gadis remaja berseragam pramuka itu sedang berjalan keluar gerbang sekolah, hendak membeli spidol kelas yang habis. Kebetulan, Lea menjabat sebagai bendahara, jadi dia berkewajiban membeli peralatan kelas menggunakan uang kas. Sementara Aurora, ia hanya menemani sahabatnya saja.

Aurora menghela nafasnya berat, "Gue udah bilang berulang kali sama lo, Le. Alaskar bersikap kayak gitu, ya karena kesalahan gue juga. Jadi, alasan gue bertahan sampai sekarang adalah untuk memperbaiki kesalahan gue di masa lalu."

Lea berdecak, sedikit menghentakkan kakinya. "Gue udah bilang berulang kali juga sama lo, Ra. Di sini, lo enggak salah. Yang salah itu, cowok bajingan itu," ucap Lea menggunakan intonasi Aurora sebelumnya.

Aurora paham siapa yang dimaksud oleh Lea. Mendadak, ia berubah lesu, seakan tidak mau membahas masalah perihal ini, "Dia udah pergi, Le. Jangan dibahas lagi."

Lengosan panjang keluar dari mulut Lea, "Oke, sorry," ucap Lea, tidak digubris oleh Aurora.

Selanjutnya, mereka terus berjalan menyusuri jalanan depan sekolah. Untung saja, di depan sekolah mereka ada tukang foto copy.

Brmmm.... Brmmm...

Atensi Lea dan Aurora yang semula hendak menyebrang langsung teralihkan begitu mendengar suara deru motor seseorang yang berasal dari arah Utara. Refleks, keduanya menoleh ke sumber suara.

Tubuh Aurora sedikit menegang melihat Alaskar dan Netta berangkat bersama menggunakan motor kesayangan Alaskar.

(Ilustrasi motor Alaskar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi motor Alaskar)

Aurora tersenyum miris. Ia melihat Netta memeluk Alaskar erat, bahkan ketika keduanya sudah memasuki gerbang, gadis itu enggan untuk menguraikan pelukan mereka.

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang