30|He Comes Again

4.4K 152 5
                                    

||Bab Tiga Puluh||

SEBELUM masuk ke dalam kelas, Aurora dan Alaskar memilih untuk sarapan bersama di kantin. Keduanya sengaja mengambil tempat di bagian paling sudut agar mendapatkan privasi dari orang yang lalu-lalang.

Sekarang, dengan posisi duduk saling berhadapan, Aurora bisa melihat wajah lelah Alaskar yang masih terpancar.

"Kamu semalem selesai latihan jam berapa?" tanya Aurora seraya memasukkan satu potong roti ke dalam mulutnya.

"Jam delapan kurang," jawab Alaskar sembari mengunyah. "Tadinya, aku mau mampir ke tempat kamu. Tapi, takutnya kamu lagi belajar."

"Aku udah jarang belajar tau," tutur Aurora memajukan sedikit bibirnya, membuat Alaksar sedikit bingung.

"Kenapa? Kok jarang belajar? Mentang-mentang udah pinter," sahut Alaskar menggunakan gestur bercanda.

Aurora mendengkus, "Bukan karena itu, Kar."

Alaskar berhenti mengunyah dan beralih meneguk segelas air yang ada di depannya. Seusai minum, ia kembali memusatkan perhatiannya pada Aurora dengan cara menatap gadis itu lebih dalam dari sebelumnya.

Gestur Alaskar menunjukkan kalau ia sedang berusaha menjadi pendengar yang baik bagi Aurora. "Terus, kenapa? Biasanya kamu kan, suka belajar terus."

"Enggak tau kenapa, sekarang jadi males," balas Aurora lesu. Seperti tidak ada semangat hidup. "Kayaknya karena keseringan nonton film, deh."

"Jangan gitu dong, Ra... katanya mau masuk PTN? Harus giat lah belajarnya. Biar beasiswanya juga bisa kepake lagi di kampus."

Aurora mungat-mangut membenarkan. Andai saja Mauren dan Lea tidak menghasutnya untuk menonton film di netflix, pasti tidak akan ada rasa malas yang menyerangnya.

"Aku mau tanya, Ra," ujar Alaskar membuat pikiran Aurora yang tengah menayalahkan kedua sahabatnya langsung buyar.

"Tanya apa?" sahut Aurora memasukkan sesendok siomay ke dalam mulutnya.

"Selama aku latihan, kamu ngerasa bosen, nggak?" tanya Alaskar membuat mulut Aurora berhenti mengunyah. Gadis itu mematung.

"K-kok, kamu nanya gitu?" Aurora malah balik bertanya setelah menelan salivanya susah payah

Alaskar menipiskan bibirnya. Kemudian, ia melipat kedua tangannya di atas meja kantin. "Hmm... aku takutnya kamu malah ngerasa kesepian pas aku latihan karena enggak ada yang ngajak ngobrol."

"E-enggak lah, Kar. Aku kan, kalau bosen, langsung nonton atau enggak ngerajin tugas," dalih Aurora berusaha mengembangkan sebuah senyum.

"Emang enggak capek nonton terus?" Alaskar kembali bertanya dengan tatapan intimidasinya.

Entahlah, Aurora bingung. Apakah cowok itu tahu mengenai Hamada sehingga Alaskar bertanya demikian atau hanya sekedar meluapkan isi hatinya saja.

Aurora menggeleng sebagai respon atas pertanyaan Alaskar. "Di netflix banyak film. Jadi, aku enggak bosen-bosen buat nontonnya."

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang