2. Aurora vs Netta

8.9K 292 7
                                    

||BAB DUA||

SELAIN Febrio, Alaskar juga memiliki 4 sahabat lainnya yang sama-sama duduk di kelas XI-IPA 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAIN Febrio, Alaskar juga memiliki 4 sahabat lainnya yang sama-sama duduk di kelas XI-IPA 1. Mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP. Jadi, wajar saja jika mereka semua terlihat sangat akrab.

"Coba aja, kita ikut tanding sama Alaskar. Pasti bakalan banyak yang minta kenalan sama gue," ucap Arland menatap nelangsa teman-teman sekelasnya yang baru saja tanding basket.

FYI. Arland merupakan teman Alaskar yang memiliki sikap periang, hangat, dan ramah pada semua orang. Namun, sifat ramah cowok itu disalah gunakan oleh dirinya sendiri untuk tebar pesona pada kaum hawa.

"Hilih! Mana ada yang mau kenalan sama lo, Lan. Alih-alih kenalan, yang ada mereka langsung sawan ngeliat lo," sahut Raskal, sahabat Alaskar yang memiliki sifat serupa dengan Arland. Tak jarang perdebatan kecil terjadi antara keduanya ketika mereka tengah berumpul.

"Sialan!" cibir Arland mentoyor kepala Raskal pelan.

"Tangannya minggir, goblok! Gue enggak keliatan liat papan skornya," protes Rakan, si cowok yang sering kali mengomeli Raskal dan Arland lantaran sikap konyol mereka berdua.

"Protes mulu lo, kayak rakyat!" gerutu Raskal sebal lantaran selalu diomeli oleh Rakan.

"Bacot!"

Suara itu dingin itu bukan berasal dari Rakan, melainkan Raihan. Laki-laki yang terkenal sangat dingin seantero SMA Garena.

Sontak ketiga pasang mata itu langsung mengalihkan atensinya pada Raihan.

"Gara-gara lo, nih, kita jadi enggak bisa ikut tanding," Arland malah menyalahkan Raihan yang notabenenya adalah ketua ekstrakurikuler basket di SMA Garena.

Raihan merotasikan kedua bola matanya malas, "Lo sendiri yang waktu itu mau gue ajakin sebat, kenapa nyalahin orang?"

"Kalau seandainya lo enggak ngajakin gue nyebat pas jam pelajaran, pasti kita enggak bakalan ketahuan sama Pak Aryo dan berakhir dihukum enggak boleh ikut tanding, njir."

"Itu mah derita lo!" timpal Rakan sembari mentoyor kepala Arland. Sementara Raskal, ia tergelak karena Arland kalah argumen.

Keempatnya, memang sedang duduk di tribun dengan posisi berdua-berdua. Raihan dan Rakan duduk di belakang Raskal dan Arland. Jadi, wajar jika sebelumnya Rakan protes karena Arland menggerakkan tangannya, sehingga hal itu membuat dirinya tidak dapat melihat papan skor.

"Ck! Alaskar kayak bajingan, anjing!" decak Rakan memperhatikan Alaskar yang sudah berdiri di pinggir lapangan bersama Netta, adik kelas yang belakangan ini selalu dekat dengan cowok itu.

Suara Rakan barusan membuat Raihan, Raskal, dan Arland mengalihkan atensinya, lalu mengikuti arah pandang Rakan.

Suara helaan nafas keluar dari mulut Raihan, "Dia enggak minum minuman dari Aurora."

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang