49|Live or Die

6.1K 226 11
                                    

||Bab Empat Puluh Sembilan||

||Bab Empat Puluh Sembilan||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrari Rumah Ghea)

"INI beneran rumah baru Tante?" tanya Aurora memandang kagum melihat rumah yang baru dibeli Ghea beberapa hari lalu.

Ghea mengangguk seraya tersenyum. "Iya. Niatnya, Tante mau jadiin rumah ini rumah singgah kalau lagi ke Indonesia. Jadi, walaupun kita ke Washington, rumah ini enggak akan Tante jual."

Aurora mungat-mangut. Tanpa peduli pada Ghea, sorot netra gadis itu menyapu ke sekeliling bangunan yang ada di depannya.

Ghea dan Aurora baru saja turun dari taksi. Keduanya baru pulang dari rumah sakit lantaran Ghea sudah memiliki rumah. Jadi, mereka tidak perlu tidur di rumah sakit lagi.

"Ya udah, kita masuk dulu, yuk!" ajak Ghea menarik lengan Aurora dan membawanya ke dalam tanpa menunggu jawaban gadis itu.

"Tante, ini pasti rumahnya mahal banget, ya?" tanya Aurora setengah meringis membuat Ghea terkekeh mendengarnya.

"Lumayan, Aurora. Tapi, Tante belinya nyicil, biar enggak terlalu berat," jawab Ghea.

Aurora membulatkan mulutnya. Sekali lagi, ia mungat mangut.

"Udah, kamu duduk aja dulu!" titah Ghea menunjuk sofa yang ada di ruang tamu rumah barunya.

Aurora pun menurut dan segera mendaratkan bokongnya di sana. Netranya masih menyapu satu per satu rumah ini. Begitu keren!

Ilustrasi Ruang Tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Ruang Tamu

"Nanti, bakal ada Bibi yang bantu-bantu kita, Aurora. Cuman, dia kerjanya beberapa jam doang sehari. Kalau kerjanya udah selesai, dia langsung pulang ke rumahnya," jelas Ghea ikut duduk di sebelah Aurora.

"Tante sewa pembantu juga?"

"Iya. Tante juga sewa supir sama mobil juga supaya kita gampang kalau mau kemana-mana," tutur Ghea.

Sungguh, Aurora tidak menyangka kalau Tantenya ini ternyata cukup kaya. "Terus, kalau Tante udah pindah ke Washington, dipecat lagi?"

Ghea mengggeleng, "Enggak. Nanti, mereka akan tetep kerja di sini buat bersih-bersih rumah selama Tante enggak ada. Tante juga niatnya mau gunain rumah ini buat investasi nanti."

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang