50|Masih Hidup

5.6K 219 11
                                    

||Bab Lima Puluh||

"BAGAIMANA mungkin saya bisa kasih surat rekomendasi pindah kepada anak yang sudah meninggal, Bu?" Bu Kosti selaku kepala sekolah SMA Garena tampak emosi menghadapi wanita yang sedang duduk berhadapan dengannya di sofa single yang ada di ruangan k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"BAGAIMANA mungkin saya bisa kasih surat rekomendasi pindah kepada anak yang sudah meninggal, Bu?" Bu Kosti selaku kepala sekolah SMA Garena tampak emosi menghadapi wanita yang sedang duduk berhadapan dengannya di sofa single yang ada di ruangan kepala sekolah SMA Garena.

Ghea merotasikan bola matanya jengah, "Siapa yang meninggal, Bu? Jelas-jelas Aurora masih hidup. Tadi pagi, dia masih main laptop di rumah."

Bu Kosti menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Ruang kepala sekolah saat ini tengah mencekam lantaran terjadi perdebatan antara dua orang ini.

"Tolong jangan ngelantur, Bu. Lagian, Aurora diurus oleh salah satu donatur kami. Tidak mungkin dia tinggal sama Ibu."

"Why not? Saya Tantenya," sahut Ghea menyandarkan punggungnya pada penyangga sofa.

"Ada bukti konkretnya?" balas Bu Kosti menyipitkan matanya tidak suka.

Sementara Ghea masih bersikap tenang. Persekian detik berikutnya, Ghea mengeluarkan selembar kertas usang, Kartu Keluarganya dulu. Kemudian, tangannya terulur untuk menyodorkan lembaran tersebut pada Bu Kosti.

"Ini Kartu Keluarga saya sewaktu masih kecil. Di sana, tertera nama Kakak saya, Ibunya Aurora dan Kakeknya Aurora," jelas Ghea kembali menyandarkan punggungnya di sofa seraya mengangkat dagunya angkuh.

Bu Kosti mengerutkan keningnya, merasa bingung. Lalu matanya menatap aneh Ghea selama beberapa detik sebelum akhirnya menghela nafasnya panjang.

"Oke, saya percaya kalau Anda ada hubungan keluarga dengan Aurora. Tapi, apakah sekarang Anda punya bukti kuat kalau Aurora masih hidup? Bahkan, di berita semuanya menyatakan kalau Aurora sudah meninggal."

"Iya, di berita memang sudah diberitakan begitu. Tapi, apakah ada keterangan resmi dari Polisi terkait ini? Apa pihak kepolisian melakukan siaran pers untuk memberikan keterangan?"

Bu Kosti mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Matanya menyipit tidak suka. Benar juga. Pihak sekolah belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian. Bahkan, surat kematian Aurora pun belum ada.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang