34|Kebohongan yang Larut

4.4K 137 3
                                    

||Bab Tiga Puluh Empat||

Kebohongan yang lalu, akan menimbulkan kebohongan di hari-hari yang 'kan berlalu

SEJAK diamnya Alaskar kemarin, cowok itu tidak lagi menghubungi Aurora dan memilih untuk menghabiskan waktu untuk dengan teman-temannya. Misalnya sekarang, selepas latihan, Alaskar langsung datang ke rumah Raihan tanpa sepengetahuan sang empu rumah. Pun tanpa mengabari Aurora bahwa ia sudah selesai latihan. Hal tersebut sudah dilakukan oleh Alaskar sejak beberapa hari yang lalu.

Yang membuat Alaskar sedikit kesal adalah; Aurora tidak berusaha untuk menanyai kabarnya secara pribadi. Entah itu lewat chat atau pun langsung. Bahkan, Aurora juga tidak bertanya, mengapa Alaskar belakangan ini tidak menjemput dan mengantarnya ke sekolah.

Gadis itu hanya diam dan bersikap acuh seolah-olah Alaskar itu tidak ada.

"Tumbenan lo dateng ke sini?" tanya Lea ketus pada Alaskar yang duduk di sofa single milik Raihan.

Yaps, keduanya secara tidak sengaja datang ke rumah Raihan dengan niat berbeda. Alaskar ingin curhat, sementara Lea ingin menemui kekasihnya yang sudah lama ia tidak temui.

"Lah? Emang kenapa? Enggak boleh?" sewot Alaskar sedikit mendelik.

"Ya enggak boleh, lah! Ganggu orang aja malem-malem begini," balas Lea melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lah? Lo sendiri gimana? Emangnya, menurut lo, lo enggak ngenganggu?" balas Alaskar menaikkan alis sebelahnya.

"Ck! Raihan mana mungkin terganggu sama gue," ujar Lea pede.

"Kata siapa?" Sahutan datar itu berasal dari mulut Raihan yang baru saja duduk di sebelah Lea, habis sholat isya.

"Ish, Hannn!!!" Lea mengdengkus sembari mencubit perut kotak-kotak milik Raihan, membuat sang empu terkekeh.

Alaskar yang melihat interaksi keduanya lantas merotasikan bola matanya malas, "Ck! Bucin!" sindirnya membuat Lea dan Raihan sama-sama mengalihkan atensinya.

"Kayak lo enggak bucin aja," kata Raihan datar.

"Eh? Tapi belakangan ini kayaknya dia lagi ada masalah deh, Han," ujar Lea memicingkan matanya pada Alaskar, tengah memikirkan sesuatu. "Lo sama Aurora jadi jarang ketemu di sekolah."

"Emang iya, Kar?" Raihan bertanya pada Alaskar seraya menaikkan alis sebelahnya.

"Enggak," jawab Alaskar tanpa intonasi. Mendadak, gesturnya langsung berubah begitu Lea membahas Aurora.

"Bohong banget," sanggah Lea cepat. "Kalau enggak berantem, kenapa Aurora pulangnya sama Mauren atau gue, terus?"

Alaskar mendengkus kesal, "Banyak tanya lo kayak dora!"

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang