61|Who is Ghea?

3.4K 127 4
                                    

||Bab Enam Puluh Satu||

ALASKAR sedang mengantar Ghea dan Aurora pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALASKAR sedang mengantar Ghea dan Aurora pulang. Sementara Melan, ia kembali ke kamar untuk mengambil tas dan ponselnya. Setelah mendapatkan kedua benda tersebut, wanita itu mendial nomor seseorang, lalu menempelkan ponselnya di telinga.

"Halo, Raihan?"

"Iya, halo, Bun?"

"Bunda boleh minta tolong sama kamu?"

"Apa, Bun?"

"Tolong cari informasi tentang Ghea, Tantenya Aurora. Ada beberapa data pribadi dia yang udah Tante kasih ke kamu lewat chat."

"Oke, Bun. Nanti Raihan cari tau."

"Tapi, Raihan," Melan memberikan jeda pada kalimatnya. Langkah kakinya pun ikut terinterupsi. "Tolong kamu jangan kasih tau Alaskar kalau Bunda nyuruh kamu cari tau tentang Ghea, ya?"

Di sebearang sana, dahi Raihan mengernyit. Sepertinya ada yang tidak beres. "Siap, Bun. Nanti Raihan enggak bilang Alaskar."

Melan tersenyum tipis, "Terima kasih, Raihan. Bunda matikan dulu, ya?"

Tanpa menunggu jawaban Raihan, Melan segera mematikan ponselnya. Kemudian, ia melanjutkan jalannya menuju pekarangan rumah.

"Pak Jaya! Tolong antar saya ke Polsek sekarang!" titah Melan setengah berteriak pada Pak Jaya yang tengah menyeruput kopi di pos satpamnya.

Pak Jaya yang merasa terkejut lantas segera menghentikan aktivitas nikmatnya itu. Lalu, ia segera mengambil mobil untuk melaksanakan perintah Melan.

Setelah siap, Melan dan Pak Jaya melaju menuju kantor Polisi. Sejak awal perjalanan, Melan terlihat gelisah. Jelas hal itu ia tunjukkan melalui mimik mukanya, tangannya yang tidak bisa diam, hingga bibirnya yang sengaja ia kulum.

"Bu, sudah sampai," kata Pak Jaya setelah sampai di sana.

"Terima kasih, Pak," ucap Melan hendak membuka pintu mobil. "Bapak langsung pulang aja. Saya nanti bareng Alaskar."

"Emang, Mas Alaskar udah sampai, Bu? Saya tunggu di sini sampai Mas Alaskar sampe aja kali ya, Bu?"

"Enggak usah, Pak." Kepala Melan menggeleng, "Alaskar lagi anter Aurora pulang. Pasti dia langsung ke sini setelah itu."

"Siap, Bu!" Pak Jaya tersenyum ramah.

Selepas itu, Melan benar-benar keluar dari mobil dan bergegas masuk ke dalam polsek. Ia meminta Polisi untuk mempertemukannya dengan Fathan. Untung saja, mereka membiarkannya karena Fathan belum diinterogasi.

"Apa bener kamu yang nabrak Mars?" tanya Melan datar pada sang suami yang sudah duduk di hadapannya.

Fathan tersenyum pelik melihat wajah dan mata istrinya yang sembab. Sudah pasti Melan menangis karenanya.

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang