64|Save Her

3.3K 131 6
                                    

||Bab Enam Puluh Empat||

"AURORA? Bunda?" Alaskar terkejut saat mendapati Aurora dan Bundanya hendak pergi melalui pintu belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AURORA? Bunda?" Alaskar terkejut saat mendapati Aurora dan Bundanya hendak pergi melalui pintu belakang. Kemudian, pandangannya beralih pada Ghea yang meringis kesakitan dalam posisi meringkuk.

"Alaskar, cepet bawa dia keluar. Bunda udah lapor polisi," ujar Melan mengurungkan niatnya untuk pergi karena Alaskar sudah mendatanginya.

Sementara itu, Aurora mengenggam tangan Melan, ketakutan. Matanya memerah, nafasnya berderu hebat, dan dadanya naik-turun.

"Iya, Nda," Alaskar mengangguk patuh. Kemudian, ia menatap Aurora sejenak. Darahnya mendidih saat melihat Aurora ketakutan seperti itu. Ingin sekali ia memeluk gadisnya sekarang juga, tetapi hal tersebut tidak mungkin ia lakukan saat ini.

"Bunda tolong bawa Aurora ke mobil. Alaskar yang selesain sisanya sama temen-temen Alaskar."

Melan mengangguk, "Kamu hati-hati."

Setelahnya, Melan dan Aurora langsung pergi begitu saja menuju mobil Melan yang sudah terparkir di depan gerbang belakang.

"Ck! Makanya jangan macem-macem sama keluarga gue," ujar Alaskar sembari menarik Ghea yang masih kesakitan.

***

"ENGGAK! MANA MUNGKIN SAYA MELAKUKAN HAL BEJAT SEPERTI ITU SAMA KEPONAKAN SAYA! MEREKA SEMUA FITNAH SAYA! INI NAMANYA PENCEMARAN NAMA BAIK! SAYA AKAN TUNTUT BALIK KALIAN SEMUA, YA!" raung Ghea memberontak ketika kedua tangannya sudah diborgol oleh seorang polisi wanita.

Beberapa menit setelah kejadian, dua mobil polisi datang bersama beberapa security perumahan.

"AURORA, TOLONG TANTE, SAYANG! AURORA BILANG KE MEREKA KALAU KAMU EMANG KEPONAKAN TANTE!"

Alaskar tersenyum licik, lalu berdecih. "Ck! Keponakan? Mana ada Tante yang mau jual keponakannya sendiri," sindir cowok itu.

"Tau! Dasar Logung!" timpal Arland bersedekap, menatap Ghea ngeri.

"Logung apaan?" tanya Raskal berbisik di sebelah Arland.

"Lonte Agung," jawab Arland dibalas tawa kencang oleh Raskal.

"Dia dan beberapa orang ini akan saya tahan di Polsek Kalideres atas tuduhan penculikan dan perdagangan manusia. Terima kasih karena kalian semua sudah membantu," ujar Polisi yang memimpin pada Raihan yang kebetulan berdiri di depannya.

"Sama-sama, Pak. Terima kasih juga karena sudah membantu kami," kata Raihan.

Polisi tersebut tersenyum. Lalu, ia menolehkan kepalanya ke belakang dan mengintruksikan anak buahnya untuk membawa para tersangka ke mobil yang jumlahnya sudah bertambah.

"Alaskar! Liat aja, saya akan balas perbuatan kamu itu," desis Ghea sebelum menghilang dari hadapan Alaskar.

Alaskar hanya merotasikan bola matanya jengah. Kemudian, ia memandang teman-temannya bergantian. "Makasih banyak, bro. Tanpa lo pada, kayaknya gue bakalan babak belur. Aurora juga bakalan dibawa ke bandara."

ALASKAR MAHANTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang