Risha baru saja selesai shalat subuh sendiri, sedang kan Arya memilih sholat di masjid walaupun sebenarnya Risha menginginkan shalat bersama sang suami untuk pertama kalinya.
Setelah melipat mukena Risha memutuskan ke dapur membuatkan minuman dan membantu menyiapkan sarapan pagi.
"Pagi," sapa Risha.
Ella dan Rina tersenyum menatap Risha.
Baru saja Risha sampai di dapur tiba-tiba ia merasa perutnya seperti di kocok-kocok. Ia berlari menuju wastafel lalu memuntahkan isi perutnya."Astaghfirullah, kamu hamil, Sha?"
"Astaghfirullah, hamil anak siapa, Ma!" jawab Risha.
"Terus, kamu kenapa muntah?"
Risha terdiam sejenak memikirkan apa yang menyebabkannya masuk angin.
Ini pasti gara-gara baju kurang bahan itu. Sialan!
Tidak salah lagi, ia masuk angin karena lingerie itu. Biasanya tidur memakai baju tidur yang berlengan panjang tiba-tiba malam tadi ia memakai baju seksi.
Setelah di rasa tidak ingin muntah lagi, Risha duduk di kursi lalu menuangkan segelas air untuk meredakan rasa ingin muntah.
Rina mendekati Risha lalu kemudian memegang rambut Risha.
"Fix, sebentar lagi Mama akan punya cucu," ucap Rina.
Risha mengerutkan dahinya, ia tidak mengerti apa maksud sang Kakak. "Ngapain pegang rambut sih!"
"Mau memastikan aja."
"Apa yang di pastikan?" tanya Risha.
"Gapapa." Rina kembali menghampiri Ella yang dari tadi tersenyum.
"Basah?" tanya Ella.
"Iya, Ma. Gak salah lagi, si adik kan paling gak suka keramas pagi."
Risha menatap sinis mereka berdua, ia berusaha memahami apa yang mereka bicarakan. Namun, ia tidak paham walau berusaha untuk memikirkannya.
"Muntah kenapa, Sha?"
"Cuma masuk angin, Ma."
"Kirain hamil."
"Sampai ke sana Mama mikirnya. Baru main sudah gol, ya gak mungkin Ma," ucap Rina.
"Main apa?" tanya Risha.
"Bukan apa-apa, sayang. Mau bikin apa?" tanya Ella.
"Kopi."
"Nah gitu, harus dibiasakan ya apalagi nanti jika sudah tinggal rumah sendiri, kamu harus rajin masak untuk suami kamu. Jangan malas! Jangan biarkan suami kelaparan!" ucap Ella.
"Iya, Ma."
"Jangan iya aja, ingat dan kerjakan apa kata Mama."
Risha langsung berdiri tegak dan memberikan hormat pada Ella. "Siap Bos!" Ella tertawa melihat tingkah anak bungsunya. Ia tidak menyangka, anaknya itu sudah bergelar seorang istri namun baginya, Risha tetap Risha putri kecilnya yang manja. Berat rasanya ia melepaskan Risha bagaimanapun juga, sekarang Risha sudah menjadi seorang istri dan mau tidak mau ia akan pergi meninggalkan rumah.
"Mama masih waras?"
"Astaghfirullah, pertanyaan kamu, Sha!" ucap Ella.
"Senyum-senyum sendiri sih. Apa yang membuat Mama tersenyum, hem? Mama mikirin apa sih?"
"Kepo! Cepat bikinin kopi sebentar lagi Ayah dan suami kamu datang. Bikinkan untuk Ayah juga."
"Iya, Ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...