Alhamdulillah

10.5K 770 33
                                    

Ehem... jangan lupa votenya dulu🤗
.
.
.
.

Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya Dokter keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok?"

"Kandungan istri Anda sangat lemah, syukurnya kalian cepat membawa dia ke rumah sakit."

"I-istri saya hamil Dok?" tanya Arya tidak percaya.

"Iya, istri Anda hamil. Kandungannya sangat lemah, tapi Anda tenang saja, kami sudah menanganinya dan untuk beberapa hari istri Anda harus menjalani rawat inap."

"Tapi tidak ada terjadi hal yang buruk kan Dok? Tadi istri saya mimisan."

"Mimisan bisa terjadi pada awal kehamilan, itu hal biasa, Pak karena adanya perubahan hormon pada wanita."

"Syukurlah, terima kasih sudah menangani istri saya, Dok."

"Iya, Pak. Sebentar lagi istri Anda akan di pindahkan ke ruang inap."

"Iya, Dok."

"Alhamdulillah, Bang Risha hamil."

"Alhamdulillah ... terima kasih ya Allah, terima kasih," ucap Arya tersenyum bahagia.

Arya sangat bahagia mendengar Risha hamil namun, ia sedih karena keadaan Risha saat ini sangat memperihatinkan. Keinginan mempunyai anak Allah kabulkan, tidak akan lama lagi ia akan menjadi seorang ayah, hal yang sudah lama Arya inginkan.

"Apakah ini yang dinamakan kesedihan dan kebahagiaan datangnya satu paket? Allah berikan cobaan dan hadiah dalam waktu yang sama," lirih Arya mengusap wajahnya.

Risha langsung di pindahkan ke ruang VVIP, ia akan di rawat beberapa hari di rumah sakit itu. Demi kebaikan Risha.

"Gin, jagain Risha, Abang ada yang harus di urus sekalian nebus obat."

"Iya, Bang." Gina duduk di kursi samping brankar.

"Sha, bangun. Kami khawatir, jangan lama-lama pingsannya, kasihan Bang Arya, dia sedih banget melihat keadaan kamu."

"Gimana keadaan Risha?" tanya Linda.

"Sudah ditangani Dokter kok, Bun. Risha hamil, Bun dan kandungannya lemah."

"Risha hamil?" tanya Harto

"Iya, Pa."

"Alhamdulilah ya Allah. Sebentar lagi kita dapat cucu, Pa."

"Alhamdulillah ... Tapi kasihan Risha, lihat dia, terbaring lemah."

"Iya, Pa. Bunda sedih melihatnya apalagi tadi hidung Risha berdarah."

"Keadaan di rumah gimana, Bun?" tanya Gina.

"Alhamdulillah, semua sudah mulai membaik. Mbak Ella mau ke sini tapi Bunda larang, biar Bunda saja yang jagain dan memantau Risha. Kabarin mereka Pa, bilang kalau Risha sudah di tangani oleh Dokter," ucap Linda.

"Iya." Harto mengambil handphonenya dan melangkah keluar ruangan.

"Ya Allah Risha, semoga lekas sadar, Nak." Linda mengusap kepala Risha.

***

Risha membuka matanya perlahan. Aroma obat menyengat di hidungnya.  Ia bingung menatap keluarganya yang ada di sampingnya. Hampir empat jam Risha tidak sadarkan diri kini ia sudah mulai membuka matanya.

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar, Nak," ucap Ella.

"Risha di mana?"

"Kamu di rumah sakit, Nak," ucap Linda. Mendengar kata itu membuat Risha melotot lalu mengangkat tangannya.

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang