Menyerah?

18.3K 1.2K 49
                                    

Yeee part di atas sudah tembus 100 terima kasih semuanya yang sudah memberikan vote pada cerita ini🤗🤗
.
.
.
.
Sebelum lanjut membaca jangan lupa tekan tombol bintang dulu supaya saya tambah semangat menulisnya. Vote dan dukungan kalian sumber semangat saya  untuk terus melanjutkan cerita ini
.
.
.
.

berpura-pura tidak mengetahuinya hal yang menyakitkan baginya sangat menyakitkan, apalagi bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja padahal ia sudah lelah berpura-pura, lelah bersandiwara dari awal pernikahannya. Kini ia merasa sangat lelah, lelah tersakiti, lelah pura-pura bahagia, lelah berjuang sendiri untuk rumah tangganya. Mungkin, kini tiba saatnya ia menyerah atas apa yang selama ini ia rancang, bahwa sesungguhnya ia memang tidak bisa memiliki hati Arya sepenuhnya karena rasa cinta Arya pada Rina begitu besar. Mungkin kini saatnya ia mengakhiri semuanya dan melupakan misinya.

Bolehkah aku menyerah? Ya, mungkin ini waktunya aku menyerah. Rasanya tidak sanggup lagi ya Allah ... Risha lelah ... Risha lelah ... mungkin Mas Arya tidak ditakdirkan untuk bersama Risha selamanya.

Air mata kembali menetes. Mengingat apa yang terjadi membuat air matanya selalu berhasil keluar dan membuat dadanya semakin sesak.

"Dek, kamu menangis?" Rama yang baru datang menatap Risha.

"Gak." Risha langsung menghapus air matanya.

"Bohong, Abang melihatnya, Sha. Kamu kenapa?" Rama duduk di depan Risha.

"Sha lelah, Bang." Risha menatap kosong.

"Apa yang membuat kamu lelah?"

"Risha mau tanya sama Abang. Pasti Abang pernah belajar tentang ini."

"Apa?"

"Tentang perceraian."

"Astaghfirullah, kamu mau cerai, Sha?"

"Risha mau tahu aja. Perceraian itu boleh kan, Bang?"

"Sebenarnya Islam tidak melarang terjadinya perceraian. Tetapi Allah tidak menyukai perceraian. Dengan demikian, Islam menganjurkan pasangan suami istri untuk mencari jalan keluar lain agar tidak terjadi perceraian itu. Allah benci perceraian, Dek."

"Bagaimana jika istrinya yang meminta cerai?"

"Astaghfirullah, kenapa kamu menanyakan hal ini? kamu mau cerai?" tanya Rama lagi.

"Risha hanya bertanya, Bang."

"Hukum istri meminta cerai adalah haram jika tanpa alasan syar'i. Sebab, dalam sebuah hadist Rasulullah Saw yang bunyinya seperti ini Siapa saja perempuan yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas perempuan tersebut. Abang nanya serius, kamu mau cerai? Kalian ada masalah?"

"Gak ada." Risha membuang pandangannya.

"Abang yakin kamu lagi ada masalah. Apa yang terjadi? Apa yang membuat kamu menanyakan tentang perceraian?"

"Gak kok."

"Jujur aja, Dek. Gini aja Abang kasih tahu. Setiap orang pasti menginginkan pernikahannya berjalan harmonis, bahagia dan langgeng hingga maut memisahkan. Namun, kamu harus tahu pasti akan ada permasalahan yang mewarnai kehidupan rumah tangga. Sebagian orang ada yang berhasil bertahan dalam pernikahan dan ada  juga yang memutuskan mengakhiri rumah tangganya dengan bercerai. Abang harap kamu tidak memilih jalan perceraian itu, Dek. Jika pernikahan gak bisa dilanjutkan lagi, maka tetap harus diselesaikan secara baik-baik, jangan sampai berakhir di pengadilan. Perceraian memang gak dilarang dalam agama Islam tapi Allah membenci sebuah perceraian itu! Paham maksud Abang? Kamu ada masalah kan?"

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang