Suara langkah kaki kecil mengalihkan pandangan Risha. Ia menatap anaknya yang baru bisa berjalan menghampirinya. Risha tersenyum melihat perkembangan Al, anaknya itu kadang selalu berhasil membuatnya tersenyum. Melihat Al, membuat rasa lelah hilang, ia baru saja pulang dari kampus.
"Eh, baby Al? Sini sama Aunty," ucap Riri
"Sama aunty Dinda aja," ucap Dinda. Mereka berdua ikut Risha pulang karena ingin melihat baby Al.
"Alo anak Bunda ... Sini, Nak." Risha merentangkan kedua tangannya bersiap memeluk Al yang masih berusaha menghampirinya.
"Hap, ye ... sudah sampai anak Bunda."
"Yah, kok gak sama aunty Riri sih!"
"Aunty Riri cerewet," jawab Risha.
"Hahah ... dia pasti milih Bundanya lah, Ri. Masa Lo?"
"Gak rewel kan hari ini? Al pintarkan sama Bibi?"
"Pinter banget, Non. Baru saja bangun tidur di kamar Bibi. Tadi dia ketiduran nonton kartun di kamar."
"Maa syaa Allah, anak Bunda sudah pintar nonton tv ya Nak?"
"Nen ... nen ..." Al menarik hijab Risha karena tidak sabar ingin nyusu.
"Haus ya? Ayo kita ke kamar."
"Kok di kamar sih, di sini aja. Masa tamu ditinggal pergi."
Risha terkekeh. "Masa aku nyusuin di depan kalian?"
"Kami kan mau liat."
"Liat apa, hem?"
"Liat Al nyusu gimana."
"Haha ... atau mau liat lain hayo?" tanya Dinda menatap Riri.
"Dah, di sini aja. Gapapa santai aja, kita juga punya."
Risha berdecak kesal mendengarnya dan akhirnya ia memilih bertahan di ruang tamu menemani mereka berdua.
"Ternyata seperti itu ya menyusui. Geli gak Sha?"
"Awal-awal memang geli kan gak terbiasa, tapi sekarang sudah biasa. Kadang sakit kalau dia menggigit."
"Eh, sudah bisa gigit?"
"Bisa dong aunty."
"Ya Allah, gemes banget ih. Semoga anak gue nanti ganteng juga ya Allah, Aamiin."
"Jadi kapan nih mau ke jenjang serius?" tanya Risha menatap Dinda.
"Rayan pernah ngajak lo nikah gak?"
"Pernah, tapi gue anggap becanda haha ... disisi lain gue mau tapi gue belum siap."
"Kalau lo Ri?"
"Dianya yang gak siap."
"Huh ... gak siap konon, apa dia gak serius sama kamu? Kalau gak ada kejelasan mending putus aja. Masa mau pacaran terus."
"Ibu-ibu marah guys. Gue juga gak tau kenapa dianya belum siap, padahal sudah kerja, uang ada."
"Nah, itu artinya dia gak serius. Mending di pikirin lagi deh, masa gitu-gitu aja gak ada kepastian."
"Gue mah santai aja, Sha tapi gue pengen cepat juga sih."
"Pernah bahas soal nikah gak sama dia? Dia nya mau nikah gak?"
"Pernah tapi gue yang mulai. Dia gak suka bahas soal nikah. Katanya nikmati aja dulu masa pacaran."
"Selama pacaran dia pernah minta yang aneh gak Ri?" tanya Dinda mulai kepo.
"Pernah, tapi gue tolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...