Sebelum lanjut baca jangan lupa tinggalkan jejak⭐⭐
.
.
.
.Risha di undang untuk makan malam bersama keluarga Arya. Beberapa menit yang lalu mereka baru sampai di rumah orang tua Arya. Ini pertama kali Risha ke rumah mertuanya, rumah mereka pun tidak kalah besarnya dengan rumah yang Risha dan Arya tempati.
"Kak Risha."
"Alana."
"Kak Risha cantik banget. Rahasianya apa? Kasih tau dong."
"Tidak ada rahasianya. Memang dari lahir sudah cantik," jawab Risha.
Linda terkekeh mendengar jawaban mantunya itu. "Risha cantiknya alami, gak seperti kamu bantuan make up. Ayo, Nak ikut Bunda ke dapur."
"Bunda, kok Kak Risha di bawa."
"Bunda pinjem sebentar." Linda menarik tangan Risha menuju dapur. "Sehat kan?" tanya Linda.
"Alhamdulillah sehat, Bun. Bunda sehat?"
"Hari ini lagi gak enak badan, cuma pusing sih."
"Sudah minum obat?"
"Sudah, Nak. Kamu perhatian banget menanyakan itu. Gimana Arya ke kamu? Dia baik gak?"
Risha bingung menjawabnya. Ia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya terjadi, itu akan membuat mama mertuanya kecewa.
"Alhamdulillah, Mas Arya baik kok, Bun. Kemarin Bunda ngidam apa? Kenapa Mas Arya ganteng banget?"
Linda tertawa mendengar pertanyaan Risha. Ia sangat menyukai mantunya. "Kalau gak salah waktu itu Bunda ngidam sawo."
"Pantesan wajah Mas Arya seperti sawo tapi ganteng kok."
"Bunda gak sabar liat anak kalian nanti."
"Eh," ucap Risha.
"Bunda mau nanya nih."
"Apa, Bun?"
"Berhasil gak malam itu?"
"Malam apa, Bun?" tanya Risha tidak mengerti.
"Malam pertama." Mendengar kata itu membuat pipi Risha bersemu kemerahan.
"Berhasil?"
"Bunda pengen tau?"
"Iya, Bunda ingin banget punya cucu," ucap Linda.
Risha menatap sedih, ada harapan besar yang mampu Risha lihat dari wajah Linda. Risha menggenggam tangan Linda. "Doain yang terbaik ya, Bun. Semoga Allah segera memberikan kepercayaan itu untuk kami walaupun sebenarnya, Mas Arya belum melakukan itu," ucap Risha jujur tentu hal itu membuat Linda terkejut.
"Tapi Bunda jangan khawatir, aku akan berusaha untuk meluluhkan hati, Mas Arya. Bunda doain ya, semoga berhasil."
"Sudah Bunda duga. Kamu yang sabar ya, Nak. Bunda juga yakin kamu bisa. Bunda harus melakukan sesuatu nih."
"Apa, Bun."
"Gak perlu tau. Semoga bisa membantu kamu. Ya udah lupakan sejenak itu, kita langsung duduk, tuh makanan sudah siap. Bi, panggil mereka ya."
"Baik, Nyonya."
"Duduk, Nak."
Risha langsung duduk. Tidak lama kemudian, Arya, Harto dan adik-adiknya Arya datang, ikut bergabung di meja makan.
"Nginap ya, Ar."
Arya terdiam sejenak memikirkan permintaan sang Bunda. "Iya, Bun."
"Nah bagus. Mau kan, Sha nginap?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...