Keadaan Risha sudah sangat membaik ia juga sudah mulai beraktivitas seperti biasanya. Semenjak hari di mana Risha sakit, ada perubahan sedikit pada hubungan mereka berdua meski Arya masih saja bersikap cuek namun sudah tidak secuek dahulu. Risha senang mendapat kesempatan untuk mendekati Arya. Ia akan menggunakan kesempatan itu untuk menjalankan misinya. Misi yang pertama ingin ia capai adalah membuat Arya jatuh cintanya setelah itu terjadi ia akan mudah menjalankan misi yang lainnya.
Risha duduk di kursi yang ada di taman kampus, berkumpul bersama sahabatnya menikmati waktu istirahat.
"Jangan lupa belajar, Senin sudah mulai UAS. Huh gak kerasa," ucap Riri merebahkan tubuhnya di atas rumput-rumput.
"Iya, gak terasa. Gak sabar pengen libur capek kuliah."
"Gue juga capek kuliah mau nikah..."
"Nikah aja, Din."
"Gue gak yakin bisa membagi waktu apalagi nikah mempunyai tugas dan tanggung jawab baru, gue gak yakin bisa ngerjain semuanya. Padahal Nadim pernah ngajakin nikah."
"Awas loh kalau sampai dia berpaling karena kamu gak mau," ucap Gina.
"Bukan gak mau, gak siap. Gue juga kadang membayanginya malam pertama."
"Astaghfirullah, jauh sekali otak Anda traveling ya?" ucap Risha.
"Gimana rasanya malam pertama, Sha?" tanya Gina.
"Lah, emang Risha pernah nyoba?" tanya Dinda.
"Enggaklah, ada-ada aja pertanyaan kamu, Gin." Risha menatap tajam kearah Gina.
"Oh iya. Hahaha ... maaf-maaf. Otak lagi gak bisa mikir."
"Risha aja belum nikah masa malam pertama dulu."
"Itulah, gue juga kaget dengarnya."
"Mama gue nyuruh gue cepat nikah, katanya mau cucu," ucap Riri
"Ya udah, ajak aja Zeen nikah."
"Kami belum siap."
"Kalau gitu kasih cucu dulu baru nikah."
"Astaghfirullah, sahabat gak ada akhlak masa di suruh hamil duluan," ucap Gina
"Bercanda."
"Dan tanpa terasa sebentar lagi akan PKL Hem..."
"Iya ya. Gue mau magang di mana nantinya?"
"Gue hampir saja melupakan itu."
"Waktu cepat banget ya berjalan."
"Iya, tinggal berapa semester lagi kita akan mengakhiri masa-masa ini."
"Padahal baru kemarin kuliah," ucap Radit.
Risha hanya menyimak pembicaraan sahabatnya itu. Matanya sambil menatap Arya yang ada di ujung sana. Pria itu tengah asik ngobrol dengan Dosen.
"Ya Allah, ganteng banget suamiku. Salahkah aku mencintainya?
Sekarang Engkau sudah izinkan aku memilikinya namun aku belum bisa memiliki hatinya. Kapan kah aku berhasil memiliki hatinya? Sempatkah aku? Mampukah aku?" Risha terdiam mengamati Arya. Sesekali ia tersenyum karena suaminya sedang tertawa di ujung sana."Woy, liatin siapa sih?" tanya Riri menyenggol lengan Risha.
Dinda ikut menatap kearah yang Risha pandang. "Pak Arya?"
"Enggak, kok."
"Ngaku aja. Lo suka ya?" tanya Dinda.
"Ngaku aja, mumpung ada Gina di sini. Tuh Gin, bilangin Pak Arya kalau Risha suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...