Alhamdulillah pembaca sudah mulai berdatangan. Saya ucapkan terima kasih yang sudah sudi mampir ke cerita saya ini dan terima kasih juga atas dukungannya 🤗 saya gak maksa kalian untuk ngevote seikhlasnya saja hihi... tapi kalau kalian ngevote Alhamdulillah karena itu artinya kalian sudah memberikan semangat untuk saya.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.
Oh iya, bantu follow akun wp saya juga ya heheh
.
.
.
.
.
Selamat malam Minggu.
.
.
.
.Risha menatap dirinya di kaca. Baju yang malam ini ia pakai adalah baju tidur kimono namun, setelah misi nya selesai ia akan berganti baju. Jera? Iya, wanita itu jera tidur memakai lingerie seksi, hal itu membuatnya masuk angin sehingga mual-mual dan Risha tidak ingin itu terjadi lagi.
"Misi dimulai, Risha!" ucapnya pada dirinya.
Dari kamar Risha mendengar Arya menutup pintu kamarnya. Kini saatnya ia menjalankan misinya untuk menggoda pria itu.
Risha mengintip sedikit, Arya sudah turun ke bawah dan sekarang gilirannya menyusul pria itu. Sebelum tidur Arya pasti akan ke dapur untuk minum karena Risha sudah hafal apa-apa saja yang Arya lakukan.
Arya menatap Risha yang berjalan kearahnya. Dengan santainya Risha berjalan melalui pria itu sambil tersenyum manis.
"Minum, Mas? Mau kopi gak?" tawar Risha sambil membuka pintu kulkas. "Berkedip, Mas nanti khilaf loh. Kalau khilaf bisa bunting nih," ucap Risha membuat Arya terkejut dengan ucapannya itu.
Perlahan, Arya melangkah mendekati Risha. "Bukankah itu yang kamu mau, hem?" tanyanya.
Dengan susah payah Risha menelan salivanya. Arya semakin mendekat membuat jantungnya berdegup kencang.
"Ma-mas mau ngapain?" tanyanya gugup. Risha menutup kembali pintu kulkas.
"Jangan gugup, Risha."
Kini Risha tersandar di pintu kulkas karena Arya semakin mendekat.
"Ma-mas, ja-jangan."
"Kenapa jangan? kamu kan yang memulai? kamu harus tanggung jawab."
"Bu-bukan maksudku seperti itu."
Arya berhasil mengurung Risha dengan kedua tangannya. Risha memejamkan matanya, saat ini Arya sudah ada di depannya dan sangat dekat dengannya.
"Nona dan Tuan lagi ngapain?"
Risha dan Arya sontak menatap arah sumber suara. Tiba-tiba di ujung sana ada Sisi yang sedang berdiri karena keadaan tidak terlalu terang membuatnya tidak bisa melihat apa yang majikannya lakukan.
"Lagi nyari telur, Bi iya telur. Mas mau telur rebus atau telur dadar?" tanya Risha kembali membuka kulkas.
"Dadar aja," jawab Arya.
"Perlu Bibi bantu?"
"Gak, Bi. Aku bisa sendiri kok. Bibi tidur aja."
"Baiklah, Non. Bibi ke kamar dulu."
"Iya, Bi." Risha menghela nafasnya. Ia menatap Arya yang sedang menatap kepergian Bibi.
"Kabur..." Risha berlari meninggalkan Arya.
"Jangan kabur!" ucap Arya berteriak.
Risha berlari seperti Ceking pemain Ronaldo Wati. Ia takut jika Arya benar-benar melakukannya. Jantungnya berdetak kencang, mana bisa tenang berhadapan dengan Arya. Belum di sentuh jantungnya sudah seperti ingin copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...