Kembali Pulang

10.7K 747 15
                                    

Sebelum baca tekan tombol vote dulu supaya saya tambah semangat menulisnya. Bagi yang baca offline atau tidak ada paket internet tekan saja tombol Bintang, nanti kalau kaliam online vote akan otomatis masuk.
.
.
.
Terima kasih
.
.
.
.
.

Setelah menempuh perjalanan 2 jam. Risha dan keluarganya sampai di rumah Risha. Sesampainya di halaman rumah Arya langsung mengangkat Risha untuk membantunya menuju kamar.

"Astaghfirullah, Nona?"

"Bibi," ucap Risha sambil melambaikan tangannya berada di pelukan Arya.

"Alhamdulillah, Nona kembali," ucap Jana.

"Iya, Bi. Nanti kita ngobrol, Bi."

Arya terus melangkah menaiki tangga disusul oleh Ella dan Yuda yang ingin ikut ke kamar Risha.

Sampai di kamar, Arya langsung merebahkan tubuh Risha di kasur. Kembali ke rumah hal yang masih membuat Risha tidak percaya. Akhirnya ia kembali lagi ke rumahnya dan bertemu dengan mereka lagi.

"Mama dan Ayah menginap kan?"

Ella dan Yuda saling menatap. "Ya udah, kami akan menginap karena kami masih merasa rindu kamu."

"Mau tidur sama Mama dan Ayah," pinta Risha.

"Jangan ngadi-ngadi, masa tidur bertiga? Haha ... kamu sudah dewasa, masa gak mau tidur sama suami? gak kangen, hem?" Ella menatap Risha.

Risha memegang tangan Arya. "Kangen lah."

"Ya udah kalau gitu Mama sama Ayah keluar dulu, kami berikan waktu dan kesempatan untuk temu kangen."

"Mama ngerti aja."

Ella dan Yuda meninggalkan kamar Risha.

"Mas kenapa senyum-senyum?" tanya Risha.

Arya duduk di samping Risha. "Gapapa, saya masih tidak percaya ini kamu, kamu masih ada. Saya tidak benar-benar kehilangan kamu, sungguh saya sangat bahagia." Arya mencium tangan Risha.

"Masih ada waktu dan kesempatan yang Allah berikan untuk kita kembali bersama, Mas. Sha juga senang dan bersyukur bisa kembali ke sini. Gak tahu apa jadinya andai waktu itu Sha gak bisa kabur dari Radit. Kejadian itu menghantui Sha, Sha diikat dan di kurung di rumah tengah hutan, hingga akhirnya tengah malam baru bisa kabur dan malam itu Sha ada di tengah hutan, berjalan sendirian di kegelapan malam. Sha sangat bersyukur Allah pertemukan Sha dengan Kak Fira."

"Sudah, jangan bercerita lagi. Saya gak sanggup mendengar cerita buruk kamu. Jangan mengingatnya lagi itu pasti sangat menyakitkan. Saya akan berusaha membantu kamu agar melupakan apa yang terjadi, meski sulit kamu harus mencobanya." Arya tertunduk sambil mengusap kepala Risha yang masih terbalut hijab. Ia sedih mendengar cerita Risha, Risha baru saja melalui hal yang sulit.

"RISHA!"

"Astaghfirullah." Arya berdecak kesal mendengar sang adik berteriak di depan pintu.

"Aa ... akhirnya kamu kembali. Alhamdulillah." Ternyata Gina tidak sendiri, ada Riri dan Dinda yang ada di belakangnya. Mereka bertiga berlari ke arah Risha.

"Alhamdulillah, Sha. Lo masih hidup. Gue senang banget!" ucap Riri.

"Bang Arya minggir! Kami mau berpelukan," ucap Gina

Arya menghela nafasnya dan menjauhi Risha, seketika itu juga mereka bertiga naik ke atas kasur dan memeluk Risha.

"Gue bahagia banget Lo masih hidup."

"Gue senang banget, Sha," ucap Dinda.

"Dan aku sangat bersyukur kamu masih ada."

"Alhamdulillah, aku juga senang plus bersyukur bisa kembali."

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang