Berjuang sendiri itu melelahkan, sangat melelahkan. Aku tahu diri ini lelah, hati ini gundah, mata pun tak henti-hentinya basah. Raga ini seakan hilang entah kemana, jiwa ini bertanya kapan berhenti berkelana dalam kesedihan yang kian hari semakin dalam.
~Risha Syaqila~
Risha dan Rina duduk di kursi itu. Risha menarik napasnya dalam-dalam mempersiapkan dirinya untuk mengatakan hal ini.
"Sha sudah gak kuat lagi Kak untuk mempertahankan rumah tangga ini, Sha ingin menyerah saja. Mas Arya tidak bisa mencintai Sha dan sekarang Sha ingin melepaskan Mas Arya agar bisa menikah dengan wanita yang dia cintai."
Rina nampak terkejut mendengar ucapan Risha. "Kenapa kamu bicara seperti itu?"
"Karena Sha lelah, Kak. Dari awal pernikahan kami, Mas Arya tidak bisa menerima Sha."
"Kakak sudah mendengarnya. Kalian pisah kamar tidak seperti suami istri lainnya tapi Kakak minta kamu jangan menyerah, Sha kamu harus bertahan, jangan ada kata menyerah. Jangan lepaskan Arya! Bukankah semuanya sudah membaik?"
"Sha rasa sudah waktunya untuk Sha menyerah. Sha gak bisa terus seperti ini dan Sha relakan kebahagiaan Sha demi mereka."
"Maksud kamu?"
Risha menatap Rina. "Demi kebahagiaan Mas Arya dan ... Kakak."
Deg
Rina mematung mendengar ucapan Risha. Ia terkejut ternyata Risha sudah mengetahui bahwa Arya mencintainya terlebih dahulu.
Arya, pria yang pernah dekat dengannya saking dekatnya dan akrabnya mereka menimbulkan perasaan saling suka bahkan mereka pernah mengutarakan perasaan mereka hingga niat ingin menikah dan hidup bersama pun sudah mereka rencanakan. Namun, siapa sangka pria yang ingin di jodohkan dengan sang adik adalah pria yang Rina sukai, tentu hal itu membuatnya kaget terlebih lagi dengan Arya ia tidak bisa menolak perjodohan itu karena permintaan dari kedua orang tuanya walau sebenarnya ingin sekali ia membatalkannya namun, Rina malah menyuruhnya untuk tetap setuju dan melanjutkan perjodohan itu.
Saat itulah, Rina berusaha untuk melupakan Arya, pria pertama yang berhasil meluluhkan hatinya. Saat itulah Rina mengorbankan perasaannya dan mengubur dalam-dalam perasaan itu karena pria yang ia cintai menjadi adik iparnya. Rina ikhlas, Rina rela Arya menikah dengan Risha adiknya.
"Kamu sudah mengetahuinya?"
"Ya, waktu Sha ada di rumah Mama. Sha akan lepaskan Mas Arya untuk Kakak. Kakak mencintai Mas Arya juga kan? Sekarang Sha berniat ingin menyudahi semuanya ini."
"Maafkan Kakak, Sha maafkan Kakak. Tidak ada niatan untuk merebut dan merusak hubungan kalian. Sudah berapa kali Kakak menyuruh Arya untuk melupakan Kakak tapi dia masih mengejar Kakak. Maafkan Kakak, Sha gara-gara perasaan itu masih ada kamu menjadi tersiksa. Andai dulu Arya tidak bertemu dengan Kakak mungkin tidak seperti ini akhirnya."
"Kakak gak salah. Seharusnya bukan Risha yang menikah dengan Mas Arya tapi Kakak. Sekarang Sha akan lepaskan Mas Arya demi Kakak demi kebahagiaan Kakak. Hanya Kakak satu-satunya Kakak wanita yang Sha miliki, kini saatnya Kakak menikah dengan pria yang juga mencintai Kakak. Apakah ini alasannya kenapa Kakak menolak pria lain karena Kakak mencintai Mas Arya? Pasti sulit kan Kak? Pasti sakit kan Kak? Melihat orang yang kita sayang malah bersanding dengan wanita lain apalagi itu adik Kakak sendiri, pasti rasanya sangat sakit dengan kenyataan ini. Kini saatnya Kakak akan menjemput kebahagiaan itu bersama Mas Arya, Sha ikhlas."
Rina menggelengkan kepalanya. "Gak Sha! Gak! Kakak gak mau, Kakak gak akan menikah dengannya! Kamu harus melanjutkan perjuangan kamu, kamu harus bertahan!" Rina memeluk Risha. "Jangan lepaskan dia, Dek ... Kakak mohon jangan..." Rina ikut menangis mendengar ucapan Risha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Fiksi Remaja15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...