Abang Pelit

9.5K 715 18
                                    

Maaf baru bisa up, lagi sibuk revisi naskah yang akan segera terbit 🙏 dan kemungkinan akan jarang up untuk beberapa hari maaf ya
.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
Tanpa terasa sudah satu bulan Risha dan sahabatnya menjalani PKL di kantor Arya. Mereka sangat menikmati masa-masa itu dan tidak ada yang sulit yang mereka hadapi.

"Dek."

"Gimana, Kak? Mas Arya ngasih izin cuti kan?"

"Iyalah, kalau gak, Kakak culik kamu."

"Syukurlah. Besok sudah gak kerja lagi?"

"Iya. Besok kalian harus ke rumah! Pokoknya kalian harus nginap! Awas kalau gak."

"Iya Kak iya, besok kami pulang kok. Bismillah ya Kak, Kakak akan segera melepas masa lajang Kakak, sebentar lagi Kakak akan memulai kehidupan yang baru. Sha hanya bisa berdoa, semoga acaranya lancar dan tidak ada kendala."

"Aamiin. Kakak gak nyangka sudah sampai di titik ini. Menikah? Kakak merasa takut, Sha."

"Takut kenapa?"

"Malam pertama," bisik Rina membuat Risha tertawa mendengarnya.

"Ya Allah Kak, haha ... Astaghfirullah... ada-ada aja yang ditakutkan. Aduh, sakit perut Sha tertawa." Risha terus tertawa bahkan ia susah untuk berhenti.

Rina menggaruk kepalanya, ia rasa ia salah bicara. "Kamu sudah minum obat kan, Dek?"

"Ahaha ... obat apa Kak?"

"Obat sakit jiwa. Sepertinya ada masalah kejiwaan kamu."

"Ucapan Kakak membuat Sha gila hahah ... Astaghfirullah ... Kak Rina takut ... haha."

Rina menghela nafasnya lalu meletakkan tangannya di dahi Risha. "Bismillahirrahmanirrahim, Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa'u 'inda huu, illa bi idznih, ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum_" Mendengar Rina membaca ayat kursi Risha langsung berhenti tertawa. Ia menatap tajam Rina.

"Alhamdulillah, akhirnya setannya sudah keluar padahal belum selesai bacanya." Rina tersenyum menatap Risha.

"Sha gak kesurupan, Kak!"

"Ketawa mu seperti hantu, makanya Kakak ruqyah. Sudah gak mau ketawa lagi kan?"

"Hahah ... gimana Sha gak ketawa, Kakak takut itu sih hahah..."

"Sepertinya hantunya kembali. Tapi, Kakak gak bisa baca ayat kursi lagi." Rina menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Risha yang masih tertawa.

"Kamu mentertawakan apa?" tanya Vina yang baru saja dari toilet.

"Kak Rina, Kak. Aduh, sakit parut Sha ketawa. Kakak mau tau apa yang membuat Sha tertawa?"

"Apa?" Vina duduk di kursinya.

"Kak Rina kan sebentar lagi nikah terus kata Kak Rina tadi dia takut, takut malam pertama," ucap Risha.

Vina tertawa mendengarnya. "Takut itu? Haha ... yang benar aja. Dia belum merasakannya nanti kalau sudah tahu rasanya pasti suka."

"Kak Vina sudah merasakan?" Risha menatap Vina.

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang