Masih Cinta?

9.9K 716 38
                                    

Sebenarnya saya kehilangan semangat untuk melanjutkan cerita ini tapi... karena saya sudah membuatnya saya harus menyelesaikannya demi kalian. Yang ada di pikiran pengen cepat-cepat tamat dah! (Curhat selesai)
.
.
.
.

Risha baru saja selesai shalat isya sendiri, sedangkan Arya memilih shalat di masjid karena di luar cuaca tidak hujan. Risha menyenderkan kepalanya di kepala ranjang sambil memainkan handphonenya.

Pintu kamar terbuka, Risha langsung mengalihkan pandangannya menatap sang suami yang baru saja pulang dari masjid.

Arya tersenyum menatap sang istri. "Kamu sengaja menggoda Mas?"

Risha mengerutkan keningnya. "Siapa yang menggoda?"

"Tuh." Arya menunjuk ke arah dadanya yang ternyata ada satu kancing baju yang lupa di kancing.

"Ah, lupa Mas." Risha langsung mengancing bajunya.

"Mas sudah geer, kirain mau menggoda."

Risha tertawa. "Mas suka digoda?"

"Mestilah."

Risha terus fokus menatap layar handphonenya, tidak sadar bahwa Arya sudah ada di sampingnya.

"Sibuk banget, lagi apa sih?"

"Cuma balas chat."

"Chat siapa?"

"Chat grup 4 serangkai."

Arya menyingkap baju tidur Risha, memperlihatkan perut buncitnya. "Assalamualaikum anak Ayah, baik-baik di dalam ya." Seperti itulah aktivitas Arya setiap malam, mengusap perut Risha dan berbicara pada anaknya.

"Sha, Mas izin beli PS ya?"

"Beli PS? Kan sudah punya."

"Mau yang baru, PS yang berbeda juga."

"Buang-buang duit aja. Mending uangnya untuk beliin Sha es krim."

"Nanti Mas belikan lagi, sama kulkasnya juga!"

Risha menaruh hpnya. "Beneran, Mas?"

Arya mengangguk. "Iya, nanti Mas belikan asal kamu izinkan Mas beli PS."

"Ya udah beli aja, asalkan ada es krim."

"Nah, gitu."

"Tadi ceramah di masjid bahas apa, Mas?" tanya Risha sambil merapikan rambut suaminya.

"Poligami. Menurut kamu poligami itu gimana?"

"Ya, bagus sih Mas, setuju aja ada poligami."

Arya melongo mendengarnya. "Wah..."

"Asal jangan suami Sha, itu Sha gak mau! Mas gak ada niat mau cari istri lagi kan? Mas gak akan berpaling dari Sha kan?" tanya Risha.

Seketika keadaan berubah menjadi mengerikan bagi Arya, jika Risha melotot dan serius bisa berakhir pertengkaran.

"E-enggak, cukup satu aja."

"Awas aja kalau mau cari istri lagi! Bukan Sha serakah atau egois, kalau bisa Sha mau jadi satu-satunya aja, gak mau berbagi suami. Walaupun suami Sha kadang suka ngeselin, tetap sayang lah, gak mau di bagi."

"Wajahnya jangan cemberut dong. Mas gak akan nikah lagi, cukup kamu sayang." Arya mengecup bibir Risha.

"Apakah Mas akan tetap seperti ini? Setahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun? Apakah Mas tetap seperti ini? Apakah hubungan kita akan tetap seperti ini?" tanya Risha.

"Asal kita saling percaya, saling menyayangi, saling terbuka, saling berpegangan tangan menghadapi masalah yang akan kita lalui, In syaa Allah bisa, kita berdoa selalu agar Allah lindungi keluarga kecil kita agar terus bersama dan tetap sabar."

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang