Merajuk

11.6K 924 35
                                    

Kalau ada typo kasih tau🙏😅
.
.
.
.

Waktu istirahat sudah tiba. Risha istirahat bersama tiga sahabatnya bahkan ia terlebih dahulu istirahat dibandingkan Arya. Tidak banyak hal yang tadi ia kerjakan hanya mempelajari sedikit saja.

"Gimana dengan Kak Vina, Sha?"

"Aku salah duga. Kak Vina baik banget tadi dia juga curhat sama aku. Ugh... bersyukur banget bisa sama Kak Vina."

"Orang di ruangan gue ada yang tidak gue sukai," ucap Riri.

"Sama si Tina, ya?"

"Yap betul. Tuh orang sombong banget. Kok lo tau?"

"Gue juga gak suka sama tuh orang," jawab Dinda.

"Aku mah Alhamdulillah diruang Bokap tapi banyak banget yang harus aku kerjakan. Sepertinya Papa sengaja agar aku tidak banyak main handphone," keluh Gina.

"Hahaha ... nasib lo Gin. Kami mah masih santai, masih tahap pengenalan gitu. Ada yang bilang kami pendiam dia belum tahu aja siapa kami, tunggu sampai waktunya tiba. Awal-awal mah kalem dulu kalau sudah lama baru menunjukan sifat asli ya gak, Ri?"

"Betul tuh. Gue mau ketawa di bilang pendiam. Nanti kita beraksi, Din."

"Tapi jangan keterlaluan juga, ingat batas jangan sampai kelewatan, akhlak harus tetap dijaga!" pesan Risha sambil mengaduk minumannya.

"Benar kata Risha," sahut Gina.

"Iya Ustadzah, siap."

"Risha! gawat Pak Arya sepertinya marah karena kamu duluan istirahat," ucap Vina.

"Beneran, Kak?"

"Iya, bahkan beliau tidak ingin istirahat."

"Harus dijinakkan nih. Aku pergi dulu."

"Loh, makanannya belum datang."

"Kak Vina aja yang makan, Kak Vina minta bayarin Gina," ucap Risha sambil melangkah menuju kantor. Syukurnya tempat makan yang mereka pilih tidak jauh dengan kantor sehingga hanya jalan kaki pun sampai.

Risha berlari menuju ruangan Arya. Ini salahnya karena ia lupa minta izin istirahat.

"Mas," ucap Risha menatap Arya.

"Tega ninggalin suami!"

Risha menghampiri Arya. Wajah Arya saat merajuk membuatnya gemes.

"Alololo ... suamiku merajuk ya? Maaf ya, Mas kebiasaan di kampus kan biasanya Sha istirahat sama teman-teman."

Arya pura-pura sibuk menatap handphonenya tanpa menatap Risha

Tanpa di sangka, Risha duduk di pangkuan Arya membuat Arya terkejut.

Risha mengalungkan tangannya di leher Arya. "Jangan marah dong. Kan Sha gak tau kalau Mas mau istirahat bareng. Yuk kita makan siang bareng, Sha belum sempat makan tadi cuma sempat minum."

Arya terdiam menatap Risha yang ada di pangkuannya. Wajah mereka sangat berdekatan membuat Arya merasakan hembusan napas Risha.

"Maaf ya, Mas."

Gak! Saya merajuk."

Cup

Risha mencium bibir Arya. "Maaf, Mas."

Cup

Arya masih diam menatap sang istri berusaha membujuknya. Jika seperti ini jadinya, ia berpikir ingin merajuk terus agar Risha membujuknya dan menciumnya seperti itu.

Risha Dan Misi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang