Ada typo tolong tandain 🤗
.
.
.
.
.Sejak pagi Risha ada di rumah sang Mama karena lama tidak pulang meski kemarin ia sudah bertemu Ella namun, tidak bertemu dengan Yuda dan Rama yang selalu sibuk bekerja. Waktu luangnya ada di rumah Ella ia gunakan untuk belajar memasak bersama. Risha ingin, suatu hari memasakkan makanan yang dibuat sendiri olehnya bukan lagi oleh Bibi. Ia akan membiasakan untuk memasak dan mengurus keperluan lainnya. Menjadi istri yang baik, itulah yang ingin Risha capai.
Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Risha sedang menunggu Arya untuk menjemputnya. Saat mendengar suara deru mesin mobil, Risha langsung keluar kamar. Sementara Arya keluar dari mobilnya ingin menemui Risha.
"Arya," ucap Rina sambil melipat kedua tangannya di dada. Wanita itu sudah dari tadi menunggu Arya.
"Apa?"
"Aku tahu apa yang terjadi di antara kalian. Aku tidak menyangka kamu sudah menyakiti hati adikku! Aku kecewa dengan kamu, Ar! Andai saja aku tahu lebih awal mungkin sudah aku beri pelajaran untuk kamu. Dan sekarang aku mohon, jangan sakiti adikku lagi. Selama ini tidak ada pria yang menyakitinya selain kamu! dia tidak pernah dekat dengan lelaki karena ia takut sakit hati. Dia adik satu-satunya yang aku miliki, dia adik yang aku sayang. Jangan lagi kamu berani menyakitinya!" ucap Rina lalu pergi meninggalkan Arya.
"Ini karena kamu," jawab Arya.
Langkah Rina terhenti mendengar ucapan Arya. "Apa maksud kamu?"
"Karena aku masih mengharapkan kamu, Rin! Aku masih belum bisa melupakan kamu, aku belum bisa membuka hatiku untuk adikmu. Aku masih mencintai kamu, Rin!"
Deg
Risha yang ada di dalam mendengar sangat jelas pembicaraan mereka. Kakinya terasa lemas seakan tidak ada tenaga untuk berdiri. Ia terdiam membisu, oksigen disekitarnya seakan habis.
"Apa maksud Mas Arya? kenapa Mas Arya mengatakan itu? Apa ... apa sebenarnya wa-wanita yang selama ini Mas Arya cintai Kak ... Kak Rina?" Air mata sudah membasahi pipinya, dadanya terasa sakit mendengar kenyataan bahwa suaminya mencintai Kakaknya.
Karena tidak ingin semakin terluka, Risha memilih kembali ke kamar agar dadanya tidak semakin sesak. Cukup tahu tentang hal yang sebenarnya sudah berhasil membuatnya sedih.
Dalam kamar Risha terisak sambil menutupi wajahnya dengan bantal agar suara tangisnya tidak terdengar.
"Kenapa harus Kak Rina wanita yang Mas Arya cintai? Kenapa tidak wanita lain saja? Andai wanita lain mungkin aku tidak merasakan sesakit ini. Aku sudah merebut Mas Arya dari Kak Rina hiks ... aku Adik yang jahat hiks ... maafkan Risha Kak Rina." Risha memukul dadanya berharap dunianya terhenti sampai sini karena tidak sanggup melanjutkan kehidupannya. Karena cinta membuatnya rapuh, karena cinta membuatnya berpikiran untuk pergi saja untuk selama-lamanya, semangatnya dipatahkan oleh cinta.
"Kenapa rasanya sesakit ini ya Allah, Risha gak sanggup, Risha gak kuat hiks ... kenapa saat semuanya mulai membaik, kini aku tahu kenyataan pahit ini..." Risha beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya setelah menangis, ia tidak ingin Arya melihatnya dalam keadaan kacau. Ia akan berusaha untuk bersandiwara dan pura-pura tidak mengetahui apa-apa.
Risha menatap dirinya di pantulan kaca. Risha mencoba tersenyum sambil memejamkan matanya. "Hati ku begitu sakit menghadapi kenyataan pahit ini. Kuatlah hati, walaupun ini memang terasa sakit tabah lah, ini adalah sebagian dari cobaan dari Nya, kamu harus yakin bahwa di sana ada sebuah kebahagiaan yang sedang Allah siapkan untukmu, bersabar lah walaupun sakit. Kamu kuat, Risha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...