Risha membuka matanya setelah hampir dua jam tidak sadar. Ia terkejut melihat kondisinya, tangannya di ikat dan ia berada di ruangan yang entah di mana. Infus yang tadi melekat di tangannya pun sudah tidak ada, pria itu sudah melepaskannya.
"Ra-radit? Apa yang ka-kamu lakukan? Lepaskan aku Dit!"
Radit tertawa mendengarnya. "Melepaskan kamu? Kenapa buru-buru minta lepaskan, hem?"
"Kenapa kamu mengikatku?"
"Bahkan aku menculik kamu, Risha."
Risha terkejut mendengar jawaban Radit. "Ka-kamu menculik ku? Untuk apa Dit? kenapa kamu melakukan ini? Sadar Dit! Ini aku, sahabat kamu! Tega kamu melakukan ini ke aku!" Risha menangis, ia sangat tidak menyangka Radit menculiknya dan mengikat tangannya.
"Ini karena kamu, Sha. Tidak sadar kah kamu selama ini aku mencintai kamu? Aku suka sama kamu, Risha! aku sayang sama kamu, sayangku melebihi hubungan persahabatan kita ini! Betapa hancur perasaanku saat aku tahu kamu sudah menikah, aku kecewa karena terlambat menyatakan rasa cinta ini. Dan kamu malah jadi milik orang lain aku tidak rela itu! Sekarang kamu milik ku Risha, tidak ada Arya hanya ada kita berdua."
Risha kembali terkejut mendengar pernyataan Radit. Selama ini pria itu mencintainya, selama ini pria itu menyukainya. "Ka-kamu me-mencintaiku?"
"Sangat cinta, Sha aku sangat mencintai kamu! Apa kamu suka dengan bunga yang aku kirimkan?"
"Ja-jadi kamu yang memberikanku bunga?"
"Iya, sayang. Kamu suka? Aku sangat mencintai kamu, Risha."
"Jika kamu mencintaiku tidak seharusnya kamu melakukan ini, Dit! Ini menyakiti aku, aku mohon lepaskan aku hiks... lepaskan Dit!"
"Gak! Aku gak akan melepaskan kamu! Kamu akan aku lepaskan jika kamu mau bercerai dengan Pak Arya dan menikah dengan ku!"
"Kamu gila Dit? Bisa-bisanya kamu menyuruhku bercerai!"
"Iya, aku gila Sha gila karena kamu! Aku gila argh..." Radit membanting kursi lalu ia mengacak-acak rambutnya dan terduduk di lantai. "Aku gila karena kamu, Sha! Aku gila."
Risha menatap sendu, ia tidak tahu apa yang terjadi pada Radit. Pria itu seperti orang gila, sifat asli Radit membuat Risha kaget dan takut melihatnya, ia tidak menyangka apa yang ia lihat sekarang.
"Perasan ini sudah membuat aku gila, tergila-gila dengan sahabat sendiri. Kamu mau kan Sha cerai? Demi aku Sha, aku sungguh mencintai kamu." Radit mendekati Risha.
"Jangan mendekat! Jangan mendekat Dit!"
"Kamu mau kan bercerai dan menikah denganku?" Radit mengusap pipi Risha membuat Risha marah.
"Kamu berani menyentuhku! Aku tidak akan bercerai! Aku tidak akan menuruti keinginan kamu!"
"Jangan buat aku lebih marah, Sha! Aku bisa melakukan apa saja ke kamu, lihat kamu tidak berdaya."
"Jangan sentuh aku, Dit aku mohon jangan hiks ... jangan sentuh aku." Risha tertunduk lemas. Radit tidak berhenti menyentuh pipinya.
"Aku ingin kamu Risha, aku juga ingin tubuhmu, bolehkah aku mencicipi tubuhmu?"
"Aku mohon, berhenti menyakiti aku Dit! Lepaskan aku hiks ... lepaskan aku. Sadar, Dit sadar aku istri orang aku sahabat kamu tidak seharusnya kamu melakukan ini ke aku!"
"Aku tidak peduli, yang aku inginkan tubuh kamu, Risha," ucap Radit berbisik.
"Brengsek!" Risha menendang tubuh Radit.
"Berani kamu melawan ya? kamu membuatku semakin marah Risha, kamu sudah berani menendang ku."
"Ra-radit, aku mohon jangan sakiti aku, aku sedang sakit, Dit. Jangan buat aku semakin membenci mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Risha Dan Misi (Tamat)
Teen Fiction15+ (romantis+comedy) Sinopsis Risha Syaqila, seorang wanita cantik berumur 21 tahun. Di umurnya yang masih dibilang muda, ia menikah dengan seorang Dosen yang menjadi incaran para mahasiswi, Dosen yang terkenal dengan ketampanan yang dimiliki. Kare...